Wali Kota Siantar Gaduh dengan Sekda? Budi: Tidak Benar

Budi Utari menyampaikan sejauh ini hubungannya dengan bosnya itu tetap harmonis dan berjalan sesuai tugas pokok dan fungsinya.
Sekretaris Daerah Kota Pematangsiantar Budi Utari Siregar saat ditemui di rungannya, Kamis 12 September 2019. (Foto: Tagar/Anugerah Nasution)

Pematangsiantar - Kabar hubungan kurang baik antara Wali Kota Pematangsiantar Hefriansyah dan Sekretaris Daerah Budi Utari Siregar adalah hal keliru. 

Budi Utari menyampaikan sejauh ini hubungannya dengan bosnya itu tetap harmonis dan berjalan sesuai tugas pokok dan fungsinya.

"Agar tidak terjadi kegaduhan di masyarakat terkait disharmonisasi hubungan saya dengan wali kota, saya katakan hal itu tidak benar adanya," ungkap Budi Utari, saat ditemui Tagar di ruang kerjanya, Kamis 12 September 2019.

Budi Utari mengatakan, tidak pernah merasa memiliki permasalahan dengan wali kota dan memastikan tata kelola pemerintahan tetap berjalan baik.

"Yang dikatakan keretakan sudah dipastikan tidak ada. Sejak saya jadi sekda, secara administrasi pemerintahan tidak ada hambatan, semua baik adanya," terangnya.

Dia mengkhawatirkan ramainya pemberitaan keretakan hubungannya dengan wali kota akan dimanfaatkan oknum tertentu dan akan merugikan masyarakat karena tidak benar adanya.

Semua orang bisa berpendapat dan sah-sah saja. Namun saya tetap loyal kepada pimpinan dalam tugas-tugas dan bekerja melayani masyarakat

"Mungkin ada yang terganggu karena ketegasan saya dalam menata birokrasi. Namun begitu pun kami bekerja dengan ikhlas dan berusaha melakukan yang terbaik untuk masyarakat," ujarnya.

Mengenai pemanggilan oleh Inspektorat Sumatera Utara pada April 2019 lalu, dia menegaskan hal itu bukan berdasarkan pengaduan Wali Kota Pematangsiantar.

Pemanggilan tempo hari adalah pemeriksaan dan verifikasi oleh Inspektorat Sumatera Utara kepadanya selaku pimpinan ASN yang membantu wali kota dalam menjalankan program Pemko Pematangsiantar.

"Hal itu permintaan Insepktorat untuk memastikan pengelolaan pemerintahan berjalan dengan baik. Dan saya selaku pimpinan ASN dipanggil untuk memastikan tata kelola Pemko Siantar berjalan baik. Pemeriksaan sudah selesai dan tiada masalah," ungkapnya.

Terkait isu permintaan pergantian Sekda Pematangsiantar oleh masyarakat, menurutnya adalah hal wajar, namun semua ada regulasi yang mengatur.

"Semua orang bisa berpendapat dan sah-sah saja. Namun saya tetap loyal kepada pimpinan dalam tugas-tugas dan bekerja melayani masyarakat," tuturnya.

Dia berharap masyarakat tidak khawatir sebab Pemko Pematangsiantar terus bekerja untuk kepentingan masyarakat. 

"Kita bersama wali kota terus bekerja meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Dan saya mengimbau ASN agar bekerja secara optimal." pungkasnya. []

Berita terkait
Tradisi 'Boras Sipir Ni Tondi' Warnai Pilkada Siantar
Pemberian boras sipir ni tondi merupakan tradisi orang Batak yang sudah lama ada, biasanya simbol yang digunakan adalah beras.
DPRD Siantar Sebut Hefriansyah Pemimpin Sombong
Hubungan Wali Kota Pematangsiantar Hefriansyah Noor dan Sekretaris Daerah (Sekda) Budi Utari Siregar tidak harmonis.
Kasus Eks Dirut Pasar, Polda Periksa Sekda Siantar
Budi Utari mengakui dia dipanggil atas kasus terlapor bernama Benny Herianto Sihotang, mantan Direktur Utama Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya.