Wali Kota Semarang Temukan Hati Sapi Bercacing

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi melakukan pemeriksaan kelayakan daging sapi, ditemukan hati sapi rusak karena cacing
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi atau Hendi mengecek kadar air daging sapi menggunakan moisture meter. (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)

Semarang - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi ikut melakukan pemeriksaan kelayakan daging sapi yang masuk ke wilayahnya, Minggu 19 Mei 2019 sekitar pukul 02.00 WIB. Dari pemeriksaan tersebut ditemukan sejumlah hati sapi rusak karena cacing fasciola hepatica.

"Ada satu pedagang yang hati sapinya terindikasi ada cacingnya. Sehingga dipotong agar tidak dijual ke pasar," ungkap wali kota yang akrab disapa Hendi kepada Tagar.

Hendi melakukan pengecekan daging sapi di klinik hewan Dinas Pertanian Kota Semarang, di Jalan Slamet Riyadi. Lalu lintas ternak dari luar Kota Semarang memang diwajibkan masuk ke klinik tersebut sebelum dijual ke pedagang di Pasar Johar, Pasar Peterongan dan pasar tradisional lain.

Baca juga: Revitalisasi Ancam Situs Sejarah Semarang

"Saya rasa ini bagian dari operasi rutin dari Pemkot Semarang. Tiap hari dilakukan (pemeriksaan), apalagi sebentar lagi Lebaran," cetus Hendi.

Turut memeriksa kelayakan daging sapi, Wakil Wali Kota Hevearita Gunaryanti Rahayu. Selain mengecek secara visual, dua pejabat utama Kota Semarang ini juga menggunakan alat bantu bernama moisture meter.

Alat itu berguna untuk mengukur tingkat kadar air dari daging sapi. Cukup ditempel ke potongan daging maka akan terlihat hasil kadar air daging tersebut.

"Kadar air daging masih di bawah 80 persen. Yang bagus kadar airnya antara 60 sampai 80 persen. Kalau lebih dari 80 persen diindikasikan daging glonggongan. Dan itu tidak boleh dijual ke pasar," tegas Hendi.

Baca juga: Lebaran, Traveloka Antisipasi Lonjakan Tiket Bis

Petugas pemeriksa daging, Bagyo menambahkan temuan hati sapi rusak langsung diamankan agar tidak beredar di masyarakat. Hati tersebut milik pedagang daging asal Boyolali.

“Potongan-potongan kecil hati rusak itu langsung kami pisahkan. Sekitar 2 Kg. Ada lubang-lubang di hati tersebut yang mengindikasikan adanya cacing hati. Dan memang hatinya terasa kasar seperti berpasir, itu rusak, tidak layak dikonsumsi,” terang dia.

Harga Normal

Dalam pemeriksaan itu, Hendi sempat menggali informasi soal harga ke pedagang daging. Hasilnya, harga masih terpantau wajar.

"Daging sapi di pasaran harganya Rp 110-115 ribu per Kg tergantung dari kualitas dan pengecernya. Tapi kalau di tingkat pedagang besar harganya rata-rata dijual Rp 95 ribu per Kg. Jadi ada margin yang diambil pengecer Rp 15 - 20 ribu per Kg," jelas dia.

Baca juga: Komoditi Naik, TPID dan Satgas Pangan Sumut Siaga

Hendi justru memberi perhatian di komoditas lain, yakni cabai merah dan bawang putih. Dua bahan bumbu terpantau mengalami kenaikan dan menjadi penyumbang utama inflasi di Kota Semarang sebulan terakhir.

"April lalu, inflasi Semarang 0,42 persen. Tertinggi kedua se-Jawa Tengah. Kami berharap nanti ada operasi pasar bersama Satgas Pangan dan Kementerian sehingga bisa turun. Agar saat Lebaran inflasi tidak makin tinggi," tukas dia. []

Berita terkait