Wali Kota Semarang Batal Divaksin, Begini Penjelasannya

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi batal disuntik vaksin Covid-19. Daya tahan tubuhnya ternyata masih di atas rata-rata normal terhadap corona.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi didampingi sejumlah pejabat dan tokoh Semarang memberi penjelasan pentingnya vaksin Covid-19. (Foto: Tagar/Istimewa)

Semarang - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi batal disuntik vaksin Covid-19. Hasil pemeriksaan kesehatan menunjukkan titer antibodi di tubuhnya di atas rata-rata normal.    

Sedianya, kepala daerah yang akrab disapa Hendi ini dijadwalkan menjadi orang pertama divaksin di Kota Semarang, Kamis, 14 Januari 2021. Ia masuk dalam daftar 10 tokoh di Kota Semarang penerima awal, untuk memastikan vaksin yang dibagikan aman dan halal.

Hendi bersama tokoh lainnya, didampingi Wakil Wali Kota Hevearita Gunaryanti Rahayu, tiba di Puskesmas Pandanaran sekira pukul 10.00 WIB. Ternyata, tim medis membatalkan kesediaan Hendi karena merupakan penyintas Covid-19

Hendi dinilai masih memiliki ketahanan tubuh yang tinggi terhadap virus tersebut. Bahkan saat ini masih aktif sebagai relawan donor plasma, yang rutin menyumbangkan plasma darahnya untuk penyembuhan pasien Covid-19 di Kota Semarang.

Saya pun kemudian mendapatkan hasil tes tersebut dengan antibodi mencapai 1 per 320. Hasil itu dinilasi sangat baik dan jauh di atas angka normal.

Atas keputusan tersebut, Hendi pun bisa menerima tak masuk kelompok prioritas penerima vaksin Covid-19.

"Saya termasuk penyintas Covid-19 dan telah berkonsultasi dengan tim dokter yang merawat saya pada saat terkena virus Covid-19. Rekomendasinya saya dianjurkan untuk melakukan tes darah terlebih dahulu," kata Hendi.

"Saya pun kemudian mendapatkan hasil tes tersebut dengan antibodi mencapai 1 per 320. Hasil itu dinilasi sangat baik dan jauh di atas angka normal. Maka dengan tingkat imunitas antibodi tersebut, saya dinilai masih sangat kuat, dan tidak masuk kelompok prioritas," jelas dia lagi. 

Meski urung mendapatkan vaksin, Hendi tetap meyakinkan masyarakat Kota Semarang untuk tidak perlu khawatir terhadap vaksin yang disediakan pemerintah secara gratis itu. 

Dia menegaskan vaksin Sinovac aman, halal, dan menjadi bagian dari upaya penting penanganan Covid-19 di Indonesia, khususnya Kota Semarang. 

"Vaksin itu tidak berbahaya, justru lewat vaksin upaya penanganan covid bisa bertambah cepat dan tepat," ujar dia. 

Baca juga: 

Dan kehadiran para tokoh di Kota Semarang menjadi pembuktian kepada masyarakat akan hal itu. "Vaksin ini aman, terbukti dari Pemerintah Kota Semarang sudah membuktikan dengan disuntik dahulu. Ini adalah program pemerintah yang ingin melindungi masyarakat," tegasnya. 

Sementara, vaksin untuk Hendi kemudian diberikan ke wakilnya. Ita, sapaan Hevearita, mengaku tidak merasakan gejala atau efek samping setelah tubuhnya disuntikkan vaksin.

"Alhamdulillah tidak ada dampak atau gejala yang dirasakan. Kalau saat disuntik seperti biasa tidak ada bedanya seperti vaksin yang lain, vaksin meningitis misalnya," ujar Ita. []

Berita terkait
Vaksinasi Kota Semarang, Hendrar Prihadi: Siap Pertama
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi siap orang pertama divaksin. Semarang dapat 5.450 dosis di tahap awal vaksinasi Covid-19.
38.420 Vaksin Siap Disuntikkan ke 18.710 Nakes Kota Semarang
Kota Semarang telah menerima 38.420 vial vaksin Sinovac. Vaksin Covid-19 ini akan diberikan ke 18.710 nakes mulai Kamis, 14 Januari 2021.
PPKM di Semarang, Patroli Protokol Kesehatan Digiatkan
Polisi menegaskan tidak ada penutupan jalan di Semarang di pelaksanaan PPKM. Yang ada hanya pengalihan arus lalu lintas.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.