Wagub DKI Berharap harga Pangan Masih Terjangkau Walaupun Naik

Kegiatan pengamanan pasokan pangan di DKI Jakarta berjalan sepanjang tahun.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. (foto: ANTARA/Livia Kristianti)

Jakarta - Harga pangan di Ibu kota tengah menunjukkan kenaikan menjelang datangnya bulan Ramadhan dan Idul Fitri. 

Meskipun demikian Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengharapkan Harga pangan di Ibu Kota masih terjangkau, walaupun ada kenaikan.

"Sekalipun ada peningkatan harga, kita berharap harganya masih dalam kewajaran dan bisa dibeli sesuai dengan daya beli masyarakat," kata Riza dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, 3 Maret 2022.

Riza menuturkan, agar harga pangan tetap terjaga, pihaknya berharap dan berusaha agar ketersediaan pangan di Jakarta cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

"Caranya, pertama adalah melakukan operasi pasar. Kemudian, dengan bekerjasama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) baik pusat maupun daerah. Agar DKI Jakarta harga-harga pangannya bisa terjangkau," ujarnya.

Berdasarkan infopangan.jakarta.go.id per Kamis, 3 Maret 2022, harga beras IR I saat ini mencapai Rp11.429/kg; beras IR II Rp10.558/kg; beras IR Rp9.752/kg; beras muncul I Rp12.117/kg; beras IR 42 Rp12.002/kg dan beras setra 1 Rp12.125/kg.

Minyak goreng curah Rp17.219/lt; cabai merah kriting Rp50.297/kg; cabai merah besar Rp49.511/kg; cabai rawit merah Rp71.957/kg; cabai rawit hijau Rp43.361/kg; bawang merah Rp39.808/kg; bawang putih Rp31.382/kg; ayam boiler/ras Rp37.955/ekor; telur ayam ras Rp22.255/kg.

Harga daging sapi has Rp139.288/kg; daging sapi murni Rp135.177/kg dan daging kambing Rp134.266/kg.

Sebelumnya, Gubernur Anies Baswedan mengaitkan fenomena kenaikan harga pangan di Jakarta ini dengan domestik dan internasional.

"Kami menyadari bahwa di luar sana ada pergeseran-pergeseran pasokan karena baik efek domestik maupun internasional yang sekarang sedang terjadi," katanya.

Anies menyampaikan, kegiatan pengamanan pasokan pangan di DKI Jakarta berjalan sepanjang tahun. Terlebih, pihaknya memiliki pembagian tugas BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) yang bertanggung jawab untuk mengelola pasokan (supply). Kemudian ada SKPD yang bertanggung jawab di dalam mengelola permintaan (demand). Lantas, ketika permintaan dan pasokan terkendali, maka harga pangan menjadi terkendali.

Anies Baswedan juga memastikan pihaknya akan terus memantau dari dekat terkait pasokan pangan agar bisa terus terjamin keberadaannya.

Anies juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Jakarta untuk memantau perkembangan harga pangan melalui laman resmi Pemprov Jakarta di infopangan.jakarta.go.id. Karena, dalam laman tersebut telah digambarkan harga rerata dari setiap kebutuhan pokok pangan di Jakarta.

"Dengan begitu masyarakat bisa tahu berapa sesungguhnya harga rata-rata yang ada di Jakarta. Sehingga pada saat mereka membeli pada saat mereka berjualan akan bisa ikut menyesuaikan dengan info harga itu," pungkasnya. []


Baca Juga



Berita terkait
Ketua DPD RI: Pemerintah Harus Atasi Kelangkaan Bahan Pangan Jelang Ramadhan
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius perhatikan kelangkaan bahan pangan jelang bulan suci Ramadhan.
Kementan, Kemenparekraf dan Hotel Accor Grup Sinergi Gairahkan UMKM Pangan Lokal
Industri pariwisata dan ekonomi kreatif diharapkan mampu melakukan transformasi termasuk mengembangkan UMKM pangan lokal.
Perkuat Ketahanan Pangan, Gus Halim Dukung Sagu Sebagai Diversifikasi Pangan
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar mendukung pengembangan sagu sebagai bagian dari diversifikasi pemenuhan pangan untuk memperkuat ketahanan pangan.