Wacana Penundaan Pemilu, Anggota DPD RI: Lebih Baik Dihentikan

Di tengah geliat rakyat yang masih harus bersusah payah keluar dari belitan dampak pandemi, masih berpolemik terkait pemindahan Ibu Kota Negara.
Anggota DPD RI Fahira Idris. (Foto: Tagar/DPD RI)

Jakarta - Di tengah geliat rakyat yang masih harus bersusah payah keluar dari belitan dampak pandemi, masih berpolemik terkait pemindahan Ibu Kota Negara, terus didera kelangkaan minyak goreng dan potensi ancaman kenaikan harga pangan, kini energi rakyat juga harus terkuras soal wacana penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan Presiden. 

Wacana yang diusung para elite politik ini dinilai tidak mengindahkan situasi rakyat yang saat ini sedang mengumpulkan energi untuk bangkit akibat dua tahun dihantam pandemi.

Anggota DPD RI Fahira Idris mengungkapkan, harusnya saat ini energi semua elemen bangsa difokuskan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional bukan soal-soal lain yang kontraproduktif dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan perbaikan kesejahteraan rakyat. 


Tolonglah kita semua bijak menyikapi kondisi bangsa ini rakyat jangan terus menerus di-challenge dengan berbagai isu yang kontraproduktif.


Wacana penundaan Pemilu 2024 sebagai konsekuensi dari keinginan para elite politik untuk memperpanjang masa jabatan Presiden yang saat ini menguasai perbincangan publik sama sekali tidak ada manfaatnya untuk mempercepat kebangkitan bangsa yang semua bidang kehidupannya melemah akibat hantaman pandemi.

“Ekonomi kita masih gonjang ganjing, kini ditambah gonjang ganjing politik, benar-benar situasi yang tidak baik bagi bangsa ini saat ini dan ke depan. Kapan kita bisa cepat pulih jika para elite terus melempar wacana yang melahirkan polemik dan polarisasi di tengah masyarakat. Wacana penundaan pemilu kuras energi bangsa, lebih baik dihentikan,” tukas Fahira Idris di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 15 Maret 2022.

Menurut Fahira, saat ini harusnya para pengambil kebijakan dan para pemilik kekuasaan di negeri ini menyatukan masyarakat dengan wacana-wacana yang produktif untuk kebangkitan ekonomi. Rakyat akan lelah kalau terus menerus harus berpindah dari satu polemik ke polemik lain. 

Terlebih di saat yang bersamaan persoalan besar sedang menghadang bangsa ini yaitu membangkitkan ekonomi rakyat dari keterpurukan akibat pandemi dan kelangkaan minyak goreng serta ancaman kenaikan komoditas pangan akibat situasi global.

“Baru saja energi bangsa terkuras akibat polemik IKN, disusul kelangkaan minyak goreng yang hingga detik ini belum jelas juntrungannya, kini rakyat harus didera lagi dengan isu wacana penundaan pemilu 2024. Tolonglah kita semua bijak menyikapi kondisi bangsa ini. Rakyat jangan terus menerus di-challenge dengan berbagai isu yang kontraproduktif,” ujar Senator Jakarta ini. []

Berita terkait
Sultan Ingatkan Wacana Penundaan Pemilu Berpotensi Pengaruhi Keputusan Investor di IKN
Sultan B Najamudin mengingatkan Pemerintah bahwa konfrontasi dan dinamika politik nasional mempengaruhi keputusan bisnis calon investor di IKN.
Ketua DPD RI Patahkan Klaim Luhut Soal Analisa Big Data Penundaan Pemilu 2024
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mematahkan klaim Menko Luhut yang mengatakan, berdasarkan analisa big data soal penundaan pemilu 2024.
Pemerintah Tak Pernah Bahas Penundaan Pemilu, Ketua DPD RI Minta Parpol Tak Bikin Gaduh
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta partai politik tidak membuat gaduh dengan membahas penundaan Pemilu 2024.
0
Usai Terima Bantuan Kemensos, Bocah Penjual Gulali Mulai Rasakan Manisnya Hidup
Dalam hati Muh Ilham Al Qadry Jumakking (9), sering muncul rasa rindu bisa bermain sebagaimana anak seusianya. Main bola, sepeda.