Wabup Tana Toraja Minta Warga Miskin Harus Dibantu

Wakil Bupati Tana Toraja mengatakan, tidak ada alasan untuk tidak membantu nenek miskin yang terkena stroke di Toraja.
Wakil Bupati Tana Toraja Viktor Datuan Batara. (Foto: Tagar/Yohanis Battung Marrung)

Toraja - Wakil Bupati Tana Toraja Viktor Datuan Batara menanggapi terkait pemberitaan di media mengenai persoalan yang dialami nenek Leppe yang  hidup dalam keterbatasan ekonomi dan sangat memperihatinkan karena luput dari perhatian pemerintah setempat. Viktor mengatakan tidak ada alasan untuk tidak membantu nenek ini, apalagi kondisinya sedang sakit stroke.

"Tidak ada alasan untuk tidak membantu Leppe, mau punya kartu keluarga atau tidak semestinya harus dapat bantuan Sembako" ujarnya kepada Tagar, Rabu 28 April 2020.

Viktor menambahkan, hari ini, Rabu 29 April 2020 pihaknya akan segera menindaklanjuti. "Segera saya sampaikan ke Satgas dan hari ini juga Leppe harus dapat bantuan," tegasnya.

Tidak ada alasan untuk tidak membantu Leppe, mau punya kartu keluarga atau tidak semestinya harus dapat bantuan Sembako.

Terpisah kepala Lembang Tumbang Datu Yohanis Allang Palayukan Membenarkan jika pembagian Sembako di wilayahnya sudah disalurkan kepada Masyarakat  namun sayangnya pembagian Sembako tersebut tidak tepat sasaran.

Seseorang yang identitasnya tidak mau di sebutkan mengatakan bantuan Sembako peduli dari daerah yang masuk di Lembang Tumbang Datu seharga Rp 355.000 ribu.

Bantuan tersebut di nilai tidak tepat sasaran pasalnya bantuan Sembako dari daerah tersebut rata-rata yang dapat kebanyakan golongan menengah ke atas, sedangkan masyarakat miskin tidak dapat.

Menurutnya bukan bukan hanya Leppe yang tidak dapat tapi masih ada warga lainnya yang betul betul membutuhkan malah tidak dapat bantuan.

Sebelumnya, seorang nenek dengan keterbatasan ekonomi bernama Leppe, 85 tahun di Bokko, Lembang Tumbang Datu, Kecamatan Sangalla Utara, Kabupaten Tana Toraja Sulawesi Selatan memperihatinkan dan tidak pernah mendapat perhatian dari pemerintah setempat.

Bahkan tiga tahun terakhir ini, Leppe mengalami stroke yang mengakibatkan dirinya tidak bisa berjalan secara normal bahkan untuk duduk saja sudah butuh bantuan dari orang lain dikkarenakan sebagian badannya tidak bisa digerakkan.

Salah seorang kerabat Lappe, Maria, 70 tahun yang setiap harinya merawat Leppe mengatakan, dengan keterbatasan ekonomi yang keluarganya miliki membuat Lappe tidak pernah berobat ke rumah sakit.

“Kami ini tergolong keluarga miskin, namun tidak ada perhatian dari pemerintah untuk memeriksakan keluhan stroke nenek Leppe, kami hanya mampu berobat di Puskesmas yang berada di kampung,” kata Maria saat ditemui Tagar, Selasa, 28 April 2020.

Maria menambakan, setahun belakangan ini penyakit stroke yang di derita Leppe semakin parah, hingga sudah tidak sanggup berdiri. Tidak hanya sedih karena penyakit yang semakin parah, Maria menyebut pemerintah setempat seolah tutup mata terhadap persoalan yang dialami nenek lansia tersebut.

"Taek bang ra tu pemerintah sae kunjungikan apalagi te denna Corona taek bangra tu bantuan di benkan padahal den ia sang banuangki diben bantuan sambako (tidak ada pihak dari pemerintah yang datang mengunjungi apalagi saat pandemi Covid-19 sama sekali tidak ada bantuan padahal tetangga ada yang mendapat bantuan (Sembako),” cerita Maria, sambil meneteskan air mata.

Maria berharap semoga kedepannya ada perhatian dari pemerintah setempat. []

Berita terkait
Lansia 85 Tahun Tak Diperhatikan Pemerintah Toraja
Nenek berusia 85 tahun bernama Leppe di Tanah Toraja sangat memprihatinkan, karena tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat.
Longsor di Toraja, Akses Jalan Nyaris Terputus
Akibat hujan deras melanda Toraja menyebabkan, jalan poros penghubung antara Desa Bebo Sangalla Utara dan Tana Toraja nyaris putus.
14 Sampel Swab di Toraja Negatif Covid-19
Satgas Covid-19 Tana Toraja kembali mengumumkan hasil pemeriksaan PCR, dimana sebanyak 14 sampel diperiksa semuanya negatif Corona.
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu