Wabup Sleman Jenguk Pasutri yang Bayinya Meninggal

Wabup Sleman Sri Muslimatun menjenguk pasutri yang bayinya meninggal usai pohon tumbang menimpanya. Wabup memberinya dorongan dan semangat.
Wabup Sleman Sri Muslimatun (kanan) saat menjenguk Endi Yogananto dan istrinya di RS PKU Yogyakarta (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah).

Yogyakarta - Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun menjenguk sepasang suami istri Endi Yogananto 26 tahun dan Israni Silvhia 25 tahun di RS PKU Muhammadiyah. Wabup memberinya semangat dan motivasi, termasuk santunan juga akan diberikan.

Pasutri ini menjadi korban kecelakaan pohon tumbang di dekat traffic light simpang empat Pelemgurih, Gamping, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Akibat peristiwa yang terjadi pada Rabu 5 Februari 2020 malam tersebut, jabang bayi yang masih dalam kandungan Israni meninggal karena tertimpa pohon yang roboh itu.

Sri Muslimatun mengaku sangat berduka atas musibah tersebut. Pihaknya berjanji akan memberikan santunan terhadap tujuh korban pohon roboh tersebut. "Semua korban pohon roboh kita akan berikan bantuan, tapi untuk besaranya sesuai dengan peraturan yang ada," kata Sri Muslimatun kepada wartawan di RS PKU Muhammadiyah, Jum'at 7 Februari 2020.

Peristiwa pohon tumbang itu terjadi Pada 5 Februati 2020 sekitar pukul 22:30 WIB. Sebelum kejadian, Endi dan istrinya pergi berjalan-jalan menggunakan kendaraan sepeda motor. Keduanya berkunjung ke rumah saudaranya di Wirobrajan, Kota Yogyakarta. Saat pulang ke rumah melewati jalan Wates.

Saat tiba di traffic light simpang empat Pelemgurih, keduanya berhenti karena lampu menyala merah. Di situlah petaka itu datang. Pohon sono keling berdiameter 60 centimeter roboh mengenai pasutri malang ini juga pengendara lain yang berhenti di sana. 

"Saya melihat akarnya langsung naik ke atas dan kita enggak sempet kabur. Padahal enggak ada angin atau hujan tiba tiba saja," ucap Endi.

Pohon keling itu membentur perut Israni yang sedang hamil 8 bulan. Sementara Endi sendiri mengalami luka ringan dan memar di badan. Israni luka parah, lalu Endi membawa istrinya ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta untuk mendapat perawatan. Kondisi tersebut juga yang memaksaka istri Endi untuk segera melakukan persalinan dengan cara dioperasi sesar.

Karena itu pohon gede banget apa enggak ada pengecekan atau apa gitu.

Pada 6 Februari pukul dini hari, korban menjalankan operasi sesar. Kata Endi, operasi sesar anak pertamanya berjalan dengan baik. Namun sekitar pukul 06:00 WIB pagi hari, pihak rumah sakit meminta izin kepada Endi untuk mencopot selang pernafasan anaknya. Pasalnya adek bayi sudah tidak memiliki harapan hidup.

"Si dedek meninggal gara-gara benturan kayu. Dokter mendiagnosa ada benturan di kepalanya terus waktu udah keluar ada darah di mulut dedek bayi katanya minum darah istri," ucapnya.

Endi harus menerima bahwa menerima kenyataan, calon anak pertamanya itu dipanggil Sang Pencipta. Endi tidak menuntut apa pun, tapi dia mengaku musibah ini mungkin bisa saja ada faktor kelalaian.

"Ini jelas musibah, musibah itu enggak ada yang minta. Tapi mungkin ada dinas terkait yang lalai yang mengakibatkan musibah ini. Karena itu pohon gede banget apa enggak ada pengecekan atau apa gitu," kata Endi.

Sementara itu, Kabid Humas Polda DIY Komisaris Besar Polisi Yuliyanto mengatakan, kepolisian akan menyelidiki ada atau tidaknya unsur kelalaian pada peristiwa itu. Apakah ada pihak yang bertanggung jawab terkait peristiwa tersebut.

"Kami akan mengecek terlebih dahulu pengelolaan pohon itu siapa. Selanjutnya menyelidiki apakah ada unsur kelalaian dalam kejadian itu," ujar Kombes Pol Yuliyanto.

Yuliyanto juga mempersilakan kepada siapa saja atau ada warga yang juga menjadi korban membuat laporan dari peristiwa pohon roboh. "Kepolisian akan menindaklanjuti laporan itu sesuai prosedur yang ada," katanya. []

Baca Juga:


Berita terkait
Ayah di Sleman Sudah Menamai Bayinya yang Meninggal
Endi, warga Sleman mengaku syok bayi pertamanya meninggal. Dia bahkan sudah menyiapkan nama untuk si buah hatinya itu, Pradibta Kenzo Yoshvia.
Kisah Pilu Suami Istri di Sleman Kehilangan Bayi
Pasutri di Sleman berduka. Istri yang mengandung 8 bulan tertimpa pohon roboh. Usai operasi sesar sempat ada harapan. Tapi Tuhan berkehendak lain.
Ibu Hamil Asal Bantul Tertimpa Pohon di Sleman
Pohon tumbang di Sleman menimpa enam orang, salah satunya ibu hamil asal Bantul pada Rabu malam. Korban mengalami luka dalam kejadian itu.
0
Massa SPK Minta Anies dan Bank DKI Diperiksa Soal Formula E
Mereka menggelar aksi teaterikal dengan menyeret pelaku korupsi bertopeng tikus dan difasilitasi karpet merah didepan KPK.