Ayah di Sleman Sudah Menamai Bayinya yang Meninggal

Endi, warga Sleman mengaku syok bayi pertamanya meninggal. Dia bahkan sudah menyiapkan nama untuk si buah hatinya itu, Pradibta Kenzo Yoshvia.
Endi Yogananto saat pemakaman anak pertamanya yang diberi nama Pradibta Kenzo Yoshvia. (Foto Dok Pribadi/Tagar/ Evi Nur Afiah).

Yogyakarta - Endi Yogananto 26 tahun, korban yang tertimpa pohon keling bersama istrinya Israni Silvia 25 tahun di Pelemgurih, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Yogyakarta mengaku syok menerima musibah yang telah menimpa keluarganya.

Pasangan suami istri yang berdomisili di Perumahan Sido Arum, Kecamatan Godean, Sleman itu sudah menyiapkan matang-matang segala sesuatu untuk menyambut anak pertamanya. Salah satunya sudah mempunyai nama untuk si buah hati.

"Karena jenis kelaminnya sudah ketahuan laki-laki kami rencananya akan menamai Pradibta Kenzo Yoshvia. Yoshvia itu Yoga dan Shilvia," katanya kepada wartawan saat dijumpai di RS PKU Muhammadiyah, Jumat 7 Februari 2020.

Tak hanya itu, Endi mengaku juga sudah menyiapkan kado kecil untuk sang istri sebelum melahirkan. Endi diam-diam membelikan Birthing Ball atau sebuah bola Gym ibu hamil. Bola tersebut dibeli melalui media online. Rencananya bola akan tiba di rumahnya pada Sabtu 8 Februari besok.

"Sudah menyiapkan semuanya sampe tempat persalinan juga sudah disiapkan mau di mana, terakhir dia ingin banget bola ibu hamil buat senam," katanya sedih.

Kepada wartawan, Endi menceritakan bagaimana awal mula pohon sono keling berdiameter 60 centimeter dan tinggi 10 meter menimpa mereka. Saat itu pada 5 Februari 2020, Endi dan istrinya pergi berjalan-jalan menggunakan kendaraan sepeda motor. Keduanya berkunjung ke rumah saudaranya yang ada di Wirobrajan, Kota Yogyakarta.

Karena jenis kelaminnya sudah ketahuan laki-laki kami rencananya akan menamai Pradibta Kenzo Yoshvia. Yoshvia itu Yoga dan Shilvia.

Setelah itu, keduanya melintas ke Malioboro hanya sekedar melihat-lihat dan dilanjut pulang ke rumah melewati Jalan Wates. Saat tiba di traffic light Pelemgurih, Gamping, Sleman, Endi dan Israni berhenti karena lampu menyala merah. Begitu juga pengendara lain juga berhenti.

Namun tidak disangka pohon keling yang di lokasi dekat traffic light itu roboh ke jalanan dan menimpa mereka. "Saya melihat akarnya langsung naik ke atas dan kita enggak sempet kabur. Padahal enggak ada angin atau hujan tiba tiba saja," ucapnya.

Bayi meninggal1Bayi laki-laki dari pasangan Endi Yogananto dan Israni Silvia akhirnya meninggal dunia. (Foto: Dok Pribadi/Tagar/Evi Nur Afiah)

Atas kejadian tersebut, pohon keling itu membentur perut Israni yang sedang hamil 8 bulan. Sementara Endi sendiri mengalami luka ringan dan memar di badan. 

Istri mengalami luka yang parah, Endi membawanya ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta untuk mendapat perawatan. Kondisi tersebut juga yang memaksa istri Endi untuk segera melakukan persalinan dengan cara operasi sesar.

Pada 6 Februari pukul dini hari, korban menjalankan operasi sesar. Endi sempat mengaku bahagia karena berdasarkan pernyataan dokter yang menangani persalinan istrinya masih memiliki harapan hidup.

Namun bayi yang diketahui berjenis kelamin laki-laki itu harus dirawat ke ruang inkubator. "After disesar kata dokter bayinya ada harapan. Soalnya dia sempet bersuara akhirnya diselang biar dibantu detak jantungnya," katanya.

Namun sekitar pukul 06:00 WIB pagi hari, pihak rumah sakit meminta izin kepada Endi untuk mencopot selang pernafasan anaknya. Pasalnya adek bayi sudah tidak memiliki harapan hidup. 

"Si dedek meninggal gara-gara benturan kayu. Dokter mendiagnosa ada benturan di kepalanya terus waktu udah keluar ada darah di mulut dedek bayi katanya minum darah istri," ucapnya.

Atas kejadian itu, Endi harus menerima bahwa calon anak pertamanya itu harus dipanggil oleh Sang Pencipta. Endi dan istrinya menikah pada tahun 2019. Endi tidak menuntut apa pun, tapi dia mengaku musibah ini mungkin bisa saja ada faktor kelalaian. 

"Ini jelas musibah, musibah itu enggak ada yang minta. Tapi mungkin ada dinas terkait yang lalai yang mengakibatkan musibah ini. Karena itu pohon gede banget apa enggak ada pengecekan atau apa gitu," kata Endi. []

Baca Juga:

Berita terkait
Kisah Pilu Suami Istri di Sleman Kehilangan Bayi
Pasutri di Sleman berduka. Istri yang mengandung 8 bulan tertimpa pohon roboh. Usai operasi sesar sempat ada harapan. Tapi Tuhan berkehendak lain.
Ibu Hamil Asal Bantul Tertimpa Pohon di Sleman
Pohon tumbang di Sleman menimpa enam orang, salah satunya ibu hamil asal Bantul pada Rabu malam. Korban mengalami luka dalam kejadian itu.
Anjing Pitbull Penjaga Bayi Bernama Alhamdulillah Rejeki Hari Ini
Bayi berusia 5 bulan di Bantul itu viral karena diberi nama Alhamdulillah Rejeki Hari Ini. Dan ia mempunyai penjaga spesial, seekor anjing Pitbull.
0
Ini Dia 10 Parpol Pendatang Baru yang Terdaftar di Sipol KPU
Sebanyak 22 partai politik (parpol) telah mengajukan permohonan pembukaan akun atau akses Sistem Informasi Partai Politik (Sipol).