Wabup Dairi Buka Rahasia Neneknya Bugar di Usia 80

Wakil Bupati Dairi becerita tentang opungnya (neneknya) yang sudah berusia 80 tahun sampai saat ini masih tampak bugar.
Wakil Bupati Dairi, Jimmy AL Sihombing pada acara Petrasa Fair di Gedung Nasional Djauli Manik, Rabu, 18 Maret 2020 (Foto: Tagar/Robert Panggabean)

Dairi - Wakil Bupati Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, Jimmy AL Sihombing becerita tentang opungnya (neneknya) yang sudah berusia 80 tahun sampai saat ini masih tampak bugar.

Hal itu menurut orang nomor dua di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi, karena neneknya mengkonsumsi menu makanan dari bahan pertanian organik. “Bahan makanan lebih sehat di mana persentase pestisida sangat minim,” katanya.

Pria kelahiran 26 Oktober 1991 tersebut menyampaikan itu saat hadir dalam kegiatan Petrasa Fair di gedung nasional Djauli Manik, Rabu, 18 Maret 2020. Kegiatan dihadiri 500-an petani.

Petrasa adalah sebuah yayasan atau lembaga nonpemerintah yang bergerak dalam pengembangan ekonomi dan pertanian selaras alam.

Di sana Jimmy menyampaikan harapannya agar petani menggalakkan pertanian organik. Selain berpengaruh pada kesehatan, hal itu juga untuk meminimalkan ketergantungan pada pupuk bersubsidi.

Dengan semakin banyaknya petani organik, dampak dari itu kesehatan masyarakat akan meningkat

“Yang namanya subsidi, rentan dengan permasalahan. Melalui kegiatan ini, kami berharap agar petani kita menggalakkan pertanian organik. Di tengah keterbatasan pupuk bersubsidi dan mahalnya pestisida, metode organik merupakan salah satu solusi,” katanya.

Ditambahkan Jimmy, Yayasan Petrasa bisa bersinergi dengan Pemkab Dairi untuk pengembangan pertanian organik. “Dengan semakin banyaknya petani organik, dampak dari itu kesehatan masyarakat akan meningkat,” ujarnya.

Dia kemudian memastikan pemkab akan mendukung program pengembangan pertanian organik. Terlebih sebagian besar masyarakat menggantungkan hidup di sektor agribisnis.

“Salah satu peran pemerintah, memastikan pasar. Ke mana hasil pertanian organik ini bisa dijual. Dipasok ke mana. Ini akan menjadi perhatian kita,” sebutnya.

Sekretaris Eksekutif Yayasan Petrasa, Ridwan Samosir menerangkan, Petrasa Fair merupakan agenda tahunan. Kegiatan tahun 2020 merupakan event ke tiga. Diutarakan, pertanian organik kian mendapat atensi dari berbagai kalangan.

“Melaui kegiatan ini, pertanian organik di masa yang akan datang semakin kelihatan. Yayasan Petrasa menyiapkan diri, membangun upaya untuk meningkatkan dan mensukseskan gerakan itu. Dukungan pemerintah sangat kami harapkan,” kata Ridwan.

Kegiatan yang berlangsung sehari penuh itu diisi beberapa acara diantaranya pasar produk organik, seminar, talkshow, bazar, lomba memasak dan lainnya.

Beberapa pihak turut serta pada kegiatan itu. Diantaranya, Asosiasi Organik Indonesia (AOI), Pesada, Yayasan Diakonia Pelangi Kasih (YDPK), serta Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat (KSPPM).[]

Berita terkait
Apni Naibaho Petik Untung dari Sayuran Organik
Apni Naibaho menjelaskan produk sayuran organik yang diberinya nama Siantar Sehat.
Sembilan Langkah Mudah Membuat Selai Apel Organik
Ini sembilan langkah mudah membuat selai apel organik. Waktu cukup 30 menit.
Kalbar Ekspor 50 Ribu Ton Beras Organik
Kepala Dinas Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalbar Abdul Manaf mengatakan, Provinsi Kalbar siap melakukan ekspor beras organik ke Malaysia.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.