Padang - Virus corona kembali merebak. Lebih-lebih setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan dua orang warga Indonesia yang dinyatakan positif terserang virus dari China itu.
Stok masker sudah langka sekali, bahkan mau habis lagi peredarannya dari PBS.
Berbagai dampak kepanikan terjadi di tengah masyarakat, termasuk di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar). Paling kentara adalah meledaknya pembelian masker di sejumlah apotek di kawasan Tarandam, Kecamatan Padang Timur.
Seiring tingginya permintaan masyarakat, harga masker pun melonjak tinggi. Harga satu kotak masker biasa isi 50, dibandrol Rp 200 ribu. Padahal, di hari sebelumnya, harga satu kotak masker hanya Rp 35 ribu. Harga perhelainya naik dari Rp 1.000 menjadi Rp 4.000.
"Harganya Rp 200 ribu per kotak. Saya mau kirim ke Jakarta juga," kata salah seorang pembeli, Eka, 28 tahun kepada Tagar, Senin, 2 Maret 2020.
Meski mahal, masyarakat tampak tetap membeli masker. Hal ini terlihat dari silih bergantinya warga datang untuk membeli masker di pusat apotek Kota Padang itu.
Seorang apoteker Agustina mengakatan, kenaikan harga masker dipicuk stok yang semakin menipis. Kelangkaan memang terjadi sejak wabah virus corona menyerang sebagian negara. Bahkan, stok masker tidak tersedia lagi di Pedagang Besar Formasi (PBS).
"Stok masker sudah langka sekali, bahkan mau habis lagi peredarannya dari PBS. Kalau kami cari-cari ke PBS juga tidak ada. Palingan ada satu kotak, itu dijual eceran dan mahal juga," katanya.
Agustina mengakui stok masker miliknya hanya tinggal satu kotak. Langkanya masker ini juga dampak ekspor masker ke luar negeri setelah wabah virus corona merebak.
"Sejak ada virus corona, masker di ekspor ke China, Thailand, terakhir Malaysia. Sekarang enggak ada distributor masukkan ke sini lagi," tuturnya. []