Viral Pimwan DPRD DIY Mangkir Divaksin, Ini Penjelasannya

Menjadi perbincangan publik dan viral wakil Ketua II DPRD DIY tidak hadir saat divaksin corona, Kamis, 14 Januari 2021. Begini penjelasannya.
Wagub DIY KGPAA Paku Alam X saat disuntik vaksin corona di Kepatihan Yogyakarta, Kamis, 14 Januari 2021. (Foto: Humas Pemda DIY)

Yogyakarta - Sejumlah tokoh di Daerah Istimewa Yogyakarta akhirnya menjalani vaksinasi Covid-19 tahap pertama di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Kamis, 14 Januari 2021. Satu yang menyedot perhatian publik adalah ketidakhadiran seorang pimpinan (Pimwan) yakni Wakil Ketua II DPRD DIY Suharwanta dalam vaksinasi tersebut.

Sesuai jadwal, politikus PAN ini menjalani vaksin bersama sejumlah tokoh lain. Ketidakhadirannya menjadi perbincangan publik dan viral. Mengingat sebelumnya, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X berharap agar warga DIY dalam batasan usia 18 tahun sampai 59 tahun secara sadar saling membantu dan menjaga agar tercipta imunitas di masyarakat dalam menangkal penyebaran corona.

Baca Juga:

Nama-nama yang menjalani vaksinasi sudah melalui tahapan seleksi. Selain batasan umur, orang yang divaksin juga terbebas dari komorbid atau penyakit penyerta, alergi dan lainnya. Suharwanta termasuk dalam nama yang divaksin Sinovac tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua I DPRD DIY Huda Tri Yudiana mengakui Suharwanta tidak hadir dalam vaksinasi yang digelar di kantor gubernuran tersebut. Perwakilan DPRD DIY yang ditunjuk untuk divaksin perdana di DIY secara by name memang Suharwanta.

Namun, ketidakhadirannya ada alasan yang logis. "Bukan karena mangkir, tapi Pak Suharwanta sakit usai pulang dari Jakarta. Pak Suharwanta sudah meminta izin, sehingga tidak bisa hadir dalam acara tersebut," katanya di DPRD DIY Jalan Malioboro Yogyakarta, Kamis, 14 Januari 2021.

Bukan karena mangkir, tapi Pak Suharwanta sakit usai pulang dari Jakarta.

Huda mengatakan, DPRD DIY tidak bisa menggantikan Suharwanta untuk divaksin. "Sepekan sebelum divaksin, data by name siapa-siapa yang akan divaksin sudah jelas. Itu sudah dikunci oleh pemerintah pusat sehingga tidak bisa diubah atau digantikan. Pak Suharwanta saat itu sudah siap, tapi kemudian menjelang hari H sakit," ungkap Huda.

Politikus PKS ini membantah ketidakhadiran Suharwanta bagian dari ketidaksetujuan secara kelembagaan DPRD DIY terhadap program vaksinasi corona di Yogyakarta. "Kami, DPRD DIY mendukung kebijakan pemerintah pusat dan daerah (Pemda DIY) tentang vaksinasi corona ini, karena saat ini langkah itu (vaksinasi) sebagai upaya tepat menangkal pandemi corona tidak meluas," katanya.

Baca Juga:

Dalam vaksinasi Covid-19 tahap pertama di Kepatihan Yogyakarta tersebut, sejumlah tokoh yang menerima suntik vaksin yakni Wakil Gubenur DIY KGPAA Paku Alam X beserta istri, Sekretaris Daerah Kadarmanta Baskara Aji, Kapolda DIY Irjen Pol Asep Suhendar, Kabinda DIY Rudi Iskandar dan Kasi Pers Korem 027/Pamungkas Yohanes Yudy Catur Prihantanto. Selain itu, Direktur RSUP Dr. Sardjito Rukmono Siswihanto, Kepala Dinkes DIY Pembajun Setyaningastutie serta sejumlah tokoh agama di DIY.

Acara vaksinasi ini disaksikan Gubernur DIY Sri Sultan HB X. Namun, Ngarsa Dalem tidak ikut disuntik vaksin karena usianya sudah di atas 59 tahun. []

Berita terkait
Pesan Gus Yasin Usai Divaksin Covid-19: Hentikan Kegaduhan
Wakil Gubernur Jateng Gus Yasin meminta semua kegaduhan soal vaksinasi dan vaksin Covid-19 dihentikan. Mari songsong kehidupan baru, katanya.
Martuani Sormin Disuntik Vaksin Covid-19, Begini Reaksinya
Kapolda Sumut Inspektur Jenderal Martuani Sormin mengatakan bahwa vaksin Covid-19 sudah terbukti aman untuk kesehatan.
Jenis Penyakit Komorbid Bisa dan Tidak Suntik Vaksin Covid
Pasien yang mengidap penyakit komorbid juga boleh menerima suntik vaksin Covid-19. Berikut daftar jenis penyakit yang diizinkan dan tak dapat izin.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.