Jakarta - Jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024, nama Gubernur NTT, Viktor Laiskodat disebut jadi calon menteri di Kabinet Kerja Jilid II Jokowi-Ma'ruf Amin.
Politikus senior Partai NasDem ini dilantik sebagai Gubernur NTT pada 5 September 2018 untuk periode 2018-2023.
Sebelum terjun ke dunia politik, pria kelahiran Oenesu, Kupang Barat pada 17 Februari 1965 tersebut, ternyata dulu kehidupannya tidak seberuntung yang sekarang ini.
Tidak banyak yang mengetahui bagaimana sosok pria berusia 54 tahun ini sebelumnya. Cukup mengejutkan, kenyataannya dia pernah menjadi seorang petarung jalanan, bekerja sebagai buruh, petugas satpam, penagih utang dan segala pekerjaan serabutan, lalu perlahan menanjak menjadi pengusaha dan politisi nasional.
Dikutip dari berbagai sumber, Viktor lahir bukan dari keluarga yang bergelimangan harta. Orang tuanya hanya seorang petani di Oenesu, sebuah kampung di Kabupaten Kupang.
Anak bungsu dari enam bersaudara ini dibesarkan dalam keluarga yang serba kekurangan.
Dia menjalani pendidikan di SD Batakte Kupang, kemudian SMPN 1 Kupang, dan tamat SMA PGRI di Kupang, yang terakhir Sekolah Tinggi Hukum Indonesia.
Viktor dikaruniai 3 orang anak, yaitu Leonard Lazaro Laiskodat, Vito Valentino Laiskodat dan Franco Kudang Laiskodat. Sedangkan istrinya bernama Julie Sutrisno.
Anak dari pasangan Lasarus Laiskodat dan Orpa Kase ini juga mempunyai usaha butik tenun NTT, yang sekarang dikelola sang istri di Jakarta. Nama butik tersebut cukup unik karena dibuat dari singkatan nama ketika anaknya yaitu LeViCo.
Dengan bisnis yang dikelolanya itu, nyatanya telah membesarkan nama NTT hingga di kancah Internasional. Sejak 2004, Viktor bersama istrinya aktif dalam kegiatan sosial yang diberi nama Yayasan Victory.
Melalui pengalaman yang dia miliki, Viktor juga pernah menjadi anggota DPR RI dari Partai Golkar 2004-2009 dan juga anggota DPR RI dari Partai NasDem 2014-2019.
Selain menjadi Wakil Ketua Penasihat Himpunan Advokat Indonesia, Viktor juga aktif dalam berbagai organisasi seperti, Ketua Forum Pemuda Kupang Jakarta, Pendiri Yayasan Peduli Kasih, selanjutnya menjadi Pendiri Pesona Boxing Camp.[]
Baca juga: