Venue Aquatic PON Papua Lolos Sertifikasi Internasional

Venue untuk olahraga pada PON XX Papua 2020 mendatang, dinyatakan lulus sertifikasi internasional.
Nampak tim assessment melakukan sertifikasi venue aquatic PON XX Papua di Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, Senin 27 Juli 2020. (Foto: Tagar/Paul Manahara Tambunan)

Jayapura - Sejarah baru bergema dari Bumi Cenderawasih. Pasalnya, venue yang akan digunakan untuk olahraga aquatic pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 mendatang, dinyatakan lulus sertifikasi internasional.

Kelulusan sertifikasi itu menyusul assesment oleh Mr. Xavier Bertran, Project Director Fluidra Engineering Services yang bermarkas di Barcelona, Spanyol. Proses sertifikasi dilaksanakan secara daring lewat video zoom.

Ada alat dari spanyol untuk mengukur tadi, dan mereka cek langsung dari spanyol via streaming.

Sementara di venue, penilaian dilakukan oleh Direktur Fluidra Indonesia, Novianri Daftuni, dengan didampingi Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI), Senin sore, 27 Juli 2020.

Pantauan Tagar, penilaian dilakukan hanya menggunakan alat ukur super canggih berupa theodolite digital. Operator mengoperasikan teodolite di satu titik, dan mengukur hal teknis seperti panjang kolam, lintasan lebar, kedalaman, bahan yang dipakai, sudut kemiringan, suhu air, pencahayaan dan tribun.

Wakil Ketua Umum PRSI, Sarman Simanjorang mengatakan sertifikasi dilakukan pada tiga kolam, yakni kolam tanding, loncat indah, dan kolam pemanasan. Venue aquatic dinyatakan lulus rekor internasional dan akan dicatat di asosiasi renang dunia.

"Ada alat dari spanyol untuk mengukur tadi, dan mereka cek langsung dari spanyol via streaming. Pada prinsipnya sudah sesuai dengan standar internasional," kata Simanjorang kepada wartawan, usai menandatangani berita acara sertifikasi.

Dia berharap, dengan adanya kolam yang megah itu akan mampu melahirkan atlet renang berprestasi dari Papua yang membawa nama baik daerah dan Indonesia di mata dunia.

Pengurus besar PRSI juga akan mendorong Papua menjadi tuan rumah lomba renang internasional, dan didukung oleh FINA atau dikenal Federasi Renang Internasional.

"Kami dari PRSI meminta agar kolam ini bisa betul dimanfaatkan dan dirawat karena di indonesia belum banyak seperti ini. Ini yang ketiga tetmegah setelah GBK dan ragunan. Untul luar Jawa, ini yang pertama berdiri megah," ujarnya Simanjorang.

Kepala Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah II Provinsi Papua Kementerian PUPR, Anggoro Putro mengatakan progress pembangunan venue aquatic sudah rampung 100 persen.

Pembangunan venue dengan nilai kontrak 401 miliar itu dimulai sejak tanggal 7 Desember 2018, dan rampung pada Juli 2020.

Venue dibangun di atas lahan seluas 23.124 meter persegi, dengan luas bangunan 17.733 meter persegi. Daya tampung tamu di dalam venue mencapai 1.722 kursi.

"Secara garis besar sudah selesai semuanya. Akhir kontrak pada akhir Agustus 2020 nanti. Puji syukur ini bisa diselesaikan di tengah pandemi Covid-19. Jadi tidak mudah, tapi luar biasa. kami jamin setiap rekor dunia bisa langsung dicatatkan di sini," kata Anggoro. []

Berita terkait
Kejati Papua Bidik Penggunaan Dana Covid-19
Kejaksaan Tinggi Papua akan mengerahkan timnya ke setiap daerah untuk meminta laporan penggunaan dana Covid-19
Pendidikan Menjadi Fokus Utama Pembangunan di Papua
Pendidikan di Papua masih tertinggal, khususnya daerah terpencil. Pengajar dan fasilitas pendidikan di daerah itu masih jauh dari yang diharapkan.
Ratusan Miliar Kerugian Negara Akibat Korupsi di Papua
Hingga Juli 2020, Kejaksaan Tinggi Papua tengah menangani lima kasus dugaan korupsi dengan total kerugian negara hingga Rp 190,3 miliar.
0
Bestie, Cek Nih Cara Ganti Background Video Call WhatsApp
Baru-bari ini platform WhatsApp mengeluarkan fitur terbarunya. Kini Background video call WhatsApp bisa dilakukan dengan mudah.