VAR Menangkan Barcelona, MU Belum Menyerah

Barcelona mengalahkan Manchester United 1-0 lewat gol bunuh diri Luke Shaw di perempat final pertama Liga Champions.
Striker Barcelona Luis Suarez merayakan gol saat menghadapi Manchester United di laga perempat final pertama Liga Champions di Stadion Old Trafford, Kamis (11/4) dinihari WIB. Barca menang 1-0 lewat gol bunuh diri Luke Shaw. (Foto: dailymail.co.uk)

Jakarta, (Tagar 11/4/2019) - Barcelona ternyata membutuhkan VAR (video assistant referee) untuk bisa menaklukkan Manchester United. Dalam duel ketat di perempat final pertama Liga Champions di Stadion Old Trafford, Kamis (11/4) dinihari WIB, Barca hanya mampu menang tipis 1-0 atas MU.

Satu-satunya gol yang tercipta pun akibat bunuh diri bek Luke Shaw di menit 12. Gol itu sebelumnya dianulir karena striker Barca Luis Suarez dianggap dalam posisi offside saat menyundul bola ke gawang. Bola kemudian mengenai kaki Shaw sehingga berubah arah dan gagal diselamatkan kiper David de Gea. 

Asisten wasit mengangkat bendera karena Suarez dinyatakan offside. Namun wasit Gianluca Rocchi memutuskan menyaksikan insiden itu lewat bantuan VAR. Hasilnya tidak ada masalah dengan posisi striker Uruguay itu. Rocchi pun mengesahkan gol bunuh diri Shaw. 

Teknologi VAR pun memaksa MU tersungkur. Menariknya di babak sebelumnya di 16 Besar, MU menyingkirkan Paris Saint Germain lewat bantuan VAR. Saat itu, MU mendapat hadiah penalti setelah wasit melihat VAR dan memutuskan pemain PSG menyentuh bola di kotak terlarang. Dan, Marcus Rashford sukses mengeksekusi penalti di injury time yang membawa MU menang 3-1 sekaligus lolos ke perempat final dengan keunggulan agregat 3-2.   

Bagi Barca, kemenangan ini sangat berarti karena untuk kali pertama dari lima pertandingan di Old Trafford, mereka bisa mengalahkan The Red Devils. Langkah Blaugrana ke semifinal pun lebih dimudahkan karena mereka hanya membutuhkan hasil imbang pada laga perempat final kedua di kandang sendiri di Stadion Nou Camp, Selasa (16/4) atau Rabu (17/4) dinihari WIB.

Sebaliknya, MU harus bekerja keras bila ingin menyingkirkan Barca. Mereka harus menang minimal 2-0 untuk lolos ke semifinal. Hal yang tidak mudah bagi MU. Bagaimana tidak, Barca tak pernah kalah di pertandingan home selama enam tahun terakhir di ajang Liga Champions.

Manajer Ole Gunnar Solskjaer mengungkapkan MU menghadapi tantangan yang lebih berat dibandingkan saat menyingkirkan PSG. Saat itu, mereka kalah 0-2 di Old Trafford. Namun MU tampil perkasa di laga kedua di kandang PSG dan mampu membalikkan keadaan.  

"Ini menjadi tantangan yang tak mudah saat kami bertanding di Nou Camp. Bila melihat sejarah Barca, pencapaiannya tentu lebih besar (dibandingkan saat melawan PSG). Pasalnya, mereka jarang kalah di laga kandang," kata Solskjaer. 

Meski demikian, eks striker MU ini optimistis Paul Pogba dkk mampu membalikkan keadaan. "Kami mampu melakukannya. Itu tak diragukan. Kami yakin mampu membalas mencetak gol di kandang lawan, siapa pun yang diturunkan di posisi depan. Kami punya amunisi untuk melakukannya," tandas Solskjaer.

Pelatih Barca Ernesto Valverde mengakui timnya harus bekerja ekstrakeras sebelum mengalahkan MU. Bahkan di babak kedua, Barca benar-benar kesulitan menghadapi pertahanan kokoh tuan rumah. Di laga itu, Solskjaer memang memainkan empat bek. Namun formasinya bisa cepat berubah menjadi lima sampai tujuh bek saat Barca menguasai bola. Buntutnya Barca tak mampu mengembangkan permainan ofensifnya. 

"Kami harus bekerja keras. Mereka menyulitkan kami, terutama di babak kedua. Meski demikian, kami puas dengan hasilnya," ujar Valverde. 

Ditambahkannya, "Sundulan yang bagus dari Luis. Dia tak berhenti berjuang meski mengalami kesulitan. Dia memang dimatikan pemain belakang lawan. Namun dia selalu berusaha keras." []

Baca juga: 

Barcelona Masih Diunggulkan Lawan MU

Ketika Paul Pogba Umroh dan Sebut Ka'bah dan Mekkah Sebagai Tempat Terindah

Barcelona Terdepak dari Liga Champions, Iniesta: Sangat Menyakitkan

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.