VAR di Copa America, Dikritik Sekaligus Dipuji

Penggunaan VAR di Copa America mengundang kritikan dari pelatih Kolombia tetapi dipuji pelatih Venezuela.
Penggunaan VAR di Copa America mengundang kritikan tetapi juga dipuji. Pelatih Kolombia Carlos Queiroz mengkritik VAR karena dianggap merugikan timnya. Sedangkan pelatih Venezuela Rafael Dudamel mengapresiasi karena menyelamatkan tim dari kekalahan. (Foto: mirror.co.uk)

Jakarta - Teknologi VAR di Copa America 2019 mengundang kritikan dan ada pula yang memujinya. Namun pelatih Brasil Tite yang mempersoalkannya meski dirugikan VAR. Sebaliknya, pelatih Kolombia Carlos Queiroz mengkritik penggunaan teknologi tersebut. 

Alasannya VAR justru kerap menimbulkan kebingungan, bukan saja bagi penonton tapi tim yang bertanding. Ini gara-gara satu gol dan peluang penalti Kolombia yang dianulir karena teknologi VAR di laga terakhir Grup B di Arena Fonte Nova, Salvador, Senin 24 Juni 2019 dini hari WIB. 

Di pertandingan Kolombia melawan Paraguay, gol Luis Diaz dianulir wasit Victor Hugo Carrillo usai meninjau VAR. Padahal, pemain dan pelatih beserta ofisial sudah merayakan gol. Begitu pula suporter sudah menyambut gol itu dengan sorak-sorai. 

Namun gol itu kemudian tidak disahkan. Wasit menilai Diaz menyentuh bola dengan tangan saat menerima umpan dari James Rodriguez. Buntutnya Queiroz mengungkapkan kekecewaannya atas keputusan wasit yang didasarkan pada VAR.

"Sulit berkomentar tentang VAR. Teknologi jelas penting untuk meningkatkan kredibilitas sepak bola. Namun kami tak setuju dengan caranya dipakai," kata Queiroz.

Dilanjutkannya, "Ada yang harus diubah karena tidak hanya suporter tetapi juga pelatih dan pemain yang kebingungan. VAR seharusnya membuat sepak bola menjadi lebih jelas dan obyektif, namun yang terjadi sebaliknya." 

VAR kemudian berulah lagi pada masa injury time ketika Diaz dijatuhkan oleh Gustavo Gomez di dalam kotak penalti yang segera direspon wasit dengan menunjuk titik putih. Namun, sesaat berselang wasit meninjau tayangan ulang VAR dan membatalkan keputusannya tersebut.

Keuntungan Besar

Berbeda dengan pelatih Venezuela Rafael Dudamel yang mendapat keuntungan besar dari VAR. Bagaimana tidak, lima gol yang bersarang ke gawang Venezuela dibatalkan gara-gara VAR. Tercatat dua gol dari Peru dan tiga gol yang dicetak pemain Brasil ke gawang mereka tak ada satu pun yang disahkan wasit setelah meninjaunya lewat VAR.

Dudamel pun lantas memuji teknologi tersebut karena menyelamatkan timnya dari dua kekalahan Dia pun mengapresiasi wasit yang selalu meninjau setiap gol yang tercipta. 

Hasil dari VAR, Venezuela bisa lolos ke perempat final. Mereka tercatat dua kali bermain imbang 0-0 melawan Peru dan Argentina. Di laga terakhir, Venezuela menghajar Bolivia 3-1. Hanya di perempat final, mereka harus bertemu Argentina yang bakal mengamuk setelah lolos dari penyisihan grup.   

Brasil pun tak mempersoalkan VAR. Barangkali karena Brasil bertindak sebagai tuan rumah, pelatih Tite memilih mendukung penggunaan teknologi tersebut. 

Padahal tiga gol saat melawan Venezuela menggagalkan kemenangan Selecao. Tak hanya itu, tim Brasil pun kembali mendapat cemooh gara-gara gagal menang atas lawannya. 

"VAR sudah tepat. Saya tidak akan komplain. Keputusan itu sudah adil," kata Tite seperti dikutip Mirror. 

Ya, semua tergantung dari sudut mana memandang teknologi itu. Yang diuntungkan tentu bersuka dengan keputusan wasit usai meninjau sebuah insiden dari VAR. Yang dirugikan memang ada kecewa tetapi ada yang menerimanya. 

Kekecewaan Queiroz mungkin tak separah manajer Manchester City Pep Guardiola saat gol Raheem Sterling ke gawang Tottenham Hotspur di injury time digagalkan VAR di perempat final Liga Champions. Padahal, gol itu yang membawa City ke semifinal. 

Seisi stadion, kecuali suporter Tottenham, sudah bersorak. Guardiola sudah merayakan gol bersama ofisial. Namun hanya beberapa detik kemudian, wasit membatalkan gol Sterling. Apa pun Guardiola menerima keputusan itu meski merasakan kekecewaan. 

Meski demikian legenda sepak bola Belanda Johan Cruyff pernah terang-terangan menolak VAR. Eks pemain dan pelatih yang sangat dihormati di Barcelona ini menyatakan bila VAR menghilangkan sisi dramatis dari sebuah pertandingan sepak bola. []

Baca juga: 

Berita terkait
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu