Valencia Kalah dari Arsenal Karena Faktor Ekonomi

Valencia kalah dari Arsenal dan tersingkir di kiga Europa karena tak mampu menyaingi kekuatan ekonomi lawannya.
Valencia gagal lolos ke final Liga Europa karena kalah bersaing dengan Arsenal. Di semifinal kedua di Stadion Mestalla, Jumat 10 Mei 2019 di hari WIB, Valencia kalah 2-4. (Foto: dailymail.co.uk)

Jakarta - Valencia gagal mengimbangi Arsenal di semifinal Liga Europa. Mereka selalu menelan kekalahan dari rivalnya. Bahkan pada laga kedua semifinal di kandang sendiri di Stadion Mestalla, Jumat 10 Mei 2019 dini hari WIB, Valencia ditaklukkan Arsenal 2-4. 

Dari dua pertandingan itu, Valencia kebobolan tujuh gol dan hanya bisa memasukkan tiga gol. Saat menghadapi Arsenal di laga pertama, Los Che sudah kesulitan mengimbangi lawannya meski masih bisa mencetak gol. 

Kalah agregat 7-3 menjadikan Valencia tersingkir di Liga Europa. Sebaliknya, Arsenal melaju ke final untuk menghadapi rivalnya di Liga Premier Inggris, Chelsea 

Pelatih Valencia Marcelino mengungkapkan kekuatan ekonomi yang menjadi pembeda di antara kedua klub. Menurutnya jarak ekonomi dari kedua klub itu sangat jauh. Ini yang menyulitkan Valencia mengimbangi The Gunners. Dengan kekuatan ekonomi yang dimilikinya, Arsenal menjadi salah satu klub kaya yang bisa mendatangkan banyak pemain berkualitas yang berharga mahal. 

"Potensi ekonomi Arsenal jauh lebih tinggi dibandingkan Valencia. Dan kami harus menghadapi tim dengan kekuatan ekonomi yang jauh berbeda," kata Marcelino kepada harian Marca yang dikutip Inside Futbol.  

"Hampir semua klub Liga Premier memiliki anggaran yang besarnya dua kali lipat dibandingkan rata-rata klub di La Liga Spanyol kecuali Real Madrid dan Barcelona," ujarnya.

Menurutnya ini terlihat di setiap bursa transfer. Klub Inggris mendatangkan pemain dengan harga mahal. Sementara, Valencia hanya mendapatkan pemain dengan harga murah karena sudah tidak bisa bersaing mendapatkan tempat di tim utama. 

"Kami mendatangkan pemain dari Arsenal (Francis Coquelin) yang harganya hanya 12 juta euro (atau Rp 224 miliar). Sedangkan Arsenal membeli pemain kami (Shkodran Mustafi) yang harganya 40 juta euro (atau Rp 747 miliar)," kata Marcelino lagi.

Namun pelatih tak ingin menjadikan faktor ekonomi sebagai alasan kegagalan Valencia. Menurut dia Arsenal tetap lebih baik dibandingkan timnya.

"Itu bukan mencari alasan atas kegagalan kami," jawabnya. []

Baca juga: 

Berita terkait