Jakarta - Pemerintah telah menunjuk PT Indofarma (Persero) Tbk atau INAF dan PT Kimia Farma (Persero) Tbk atau KAEF menjadi distributor vaksin virus corona Covid-19. Sementara kandidat vaksin sedang dalam tahap pengembangan dan uji klinis.
Untuk mendapatkan yang terbaik, pengembangan vaksin dilakukan secara mandiri dan kolaborasi, dengan pendampingan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Selama ini kami dengan PT Kimia Farma 50:50. Jadi nanti tinggal bagi-bagi wilayahnya saja.
Baca Juga: Komitmen Indonesia Pengadaan 290 Juta Vaksin Corona
Kandidat vaksin Merah Putih dikembangkan oleh Kementerian Riset dan Teknologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional serta Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. Ada pula kandidat vaksin kolaborasi Bio Farma dengan Sinovac dari Tiongkok, Kimia Farma dengan G42 dari Uni Emirat Arab, dan Kalbe Farma dengan Genexine dari Korea Selatan.
Sebelumnya Direktur Utama PT Indofarma Tbk, Arief Pramuhanto mengatakan, sejatinya vaksin virus Covid-19 buatan perusahaan China, Sinovac Biotech akan dijual di Indonesia. Namun harganya masih belum diketahui, sedangkan waktu pendistribusiannya dijadwalkan pada Maret 2021.
"Kalau rencana awalnya paling cepat bisa diproduksi triwulan 1, sekitar Februari atau Maret. Mudah-mudahan kita bisa mulai di bulan itu juga," kata Arief.
Vaksin yang dikembangkan Bio Farma dan Sinovac Biotech adalah kandidat terdepan dalam upaya pengobatan virus Covid-19. Vaksin itu telah memasuki uji coba fase III pada awal Juli dan menjadi salah satu vaksin yang akan memasuki uji coba tahap akhir.
Sinovac Biotech telah bekerjasama dengan Biofarma untuk uji coba tahap III. Selain Indonesia, vaksin itu juga akan dikirimkan ke Brasil dan negara di Eropa.
Meski demikian, Arief mengungkapkan belum bisa memastikan harga vaksin buatan Sinovac Biotech tersebut. "Kita motonya pasti (harga vaksinnya) terjangkau," katanya, beberapa waktu lalu.
Tak hanya dengan Bio Farma, BUMN Farmasi lainnya juga berkolaborasi dan bersinergi yakni Kimia Farma juga dilibatkan dalam pendistribusian vaksin. “Selama ini kami dengan PT Kimia Farma 50:50. Jadi nanti tinggal bagi-bagi wilayahnya saja. Selama ini vaksinnya dari Bio Farma itu melalui Kimia Farma dan Indofarma," ungkapnya.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 di Indonesia Diprediksi Beredar 2021
Indofarma akan fokus ke dalam bidang pendistribusian agar pandemi virus corona Covid-19 di Indonesia dapat segera berakhir. "Kita intinya membantu program pemerintah," tutur Arief. []