Utang Indonesia 404,7 Miliar USD, Apa Kata Pengamat?

Pengamat Ekonomi Binus University Ikhsan Modjo menyebut Utang Luar Negeri Indonesia sebesar 404,7 dolar AS masih berada dalam batas wajar.
Pegawai menghitung uang dolar Amerika Serikat (AS) di gerai penukaran mata uang asing PT Ayu Masagung, Jakarta, Rabu (4/3/2020).(Foto: Antara /Aprillio Akbar/hp)

Jakarta - Pengamat Ekonomi Binus University Ikhsan Modjo menyebut Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia sebesar 404,7 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir Mei 2020 masih berada dalam batas wajar. Sebab, menurutnya rasio ULN Indonesia masih di bawah 60 persen sesuai rasio yang diamanatkan dalam undang-undang.

"Kalau dibilang utang itu memang tergantung rasionya berapa, dan kalau dilihat memang kita punya rasio utang masih masuk dalam jangka yang wajar lah," ujar Ikhsan kepada Tagar, Senin, 20 Juli 2020.

Apalagi, menurut Iksan, dengan situasi dan kondisi pandemi Covid-19 yang melanda beberapa negara secara global menyebabkan mandeknya sejumlah aktivitas perekonomian. Jika dihitung-hitung, rasio utang Indonesia kata dia masih jauh lebih baik dari negara-negara terdampak lainnya.

"Kita punya debt service ratio itu walaupun ada peningkatan dari tahun ke tahun tapi kan masih di bawah daripada rasio yang sebenarnya diamanatkan dalam undang-undang, walaupun di perppu itu sudah direvisi dengan boleh lebih tinggi, tapi Indonesia masih oke kok," katanya.

Kendati ULN masih terkendali, Ikhsan menekankan porsi utang terhadap bujet atau anggaran memiliki rasio defisit yang cukup besar. Namun, hal tersebut masih dapat dimaklumi lantaran pemerintah masih memprioritaskan penanganan pandemi Covid-19.

"Rasio utang terhadap bujet itu memang porsinya sudah besar sekali rasio defisitnya itu, sudah lebih dari angka tiga persen yang di hitungan saya itu kan lima koma sekian persen. Tapi, itupun sebenarnya wajar, karena masih ada masalah Covid-19, dan itu juga sudah dilonggarkan sebenarnya dalam Perppu Corona," ucap Ikhsan.

Berdasarkan data Bank Indonesia total ULN 404,7 miliar dolar AS terdiri dari sektor publik, yaitu pemerintah dan Bank Sentral sebesar 194,9 miliar dolar AS dan ULN sektor swasta, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar 209,9 miliar dolar AS.

"Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir Mei 2020 tetap terkendali dengan struktur yang sehat," ucap Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko seperti dikutip Tagar dalam keterangan resmi BI, Minggu, 19 Juli 2020.

ULN Indonesia yang tumbuh 4,8 persen year-on-year (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada April 2020 sebesar 2,9 persen (yoy) dipengaruhi oleh transaksi penarikan neto ULN, baik ULN pemerintah maupun swasta.

Selain itu, penguatan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS juga berkontribusi pada peningkatan ULN berdenominasi Rupiah. []

Berita terkait
Bank Indonesia Bicara Struktur Utang Luar Negeri
Bank Indonesia mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia sebesar 404,7 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir Mei 2020.
Utang Pemerintah Naik Rp 422,7 Triliun, Ini Kata BI
Peningkatan utang pemerintah sebesar Rp 422,7 triliun mendapat penilaian tersendiri dari Bank Indonesia
Top! Pemerintah Bayar Utang Waskita Karya Rp 8,94 T
Pemerintah berkomitmen untuk memenuhi kewajiban pembayaran utang kepada beberapa BUMN senilai Rp 115,97 triliun
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.