Surabaya - Nama pasangan calon Wali Kota dan wakil Wali Kota Surabaya usungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bakal diumumkan sebelum pembukaan pendaftaran ke KPU yakni 4 September mendatang. Selain Surabaya, beberapa nama paslon juga akan diumumkan bersamaan.
Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat menegaskan rekomendasi belum diumumkan tidak hanya lima Pilkada di Jawa Timur, tetapi daerah lain di Indonesia.
Sabar sedikit. Nama-namanya sudah ada, tapi masih di dalam amplop.
“Seluruh calon yang belum diumumkan, termasuk Surabaya akan diumumkan sebelum tanggal 4 (September) besok. Kita lihat momentum yang tepat,” kata Djarot usai Konsolidasi Organisasi Internal Partai di Sekretariat DPD PDIP Jatim, Minggu, 30 Agustus 2020.
Paslon telah daftarkan di KPU pada tanggal 4-6 September 2020, harus mengikuti sekolah partai gelombang ketiga. Terkait nama paslon Djarot enggan membeberkannya.
Djarot memastikan bahwa nama yang telah mendapatkan rekomendasi adalah mereka telah mengikuti proses, seperti penjaringan, penyaringan dan pendidikan. Kecuali ada hal diluar dugaan.
“Sabar sedikit. Nama-namanya sudah ada, tapi masih di dalam amplop,” kata dia.
Djarot menjelaskan rekomendasi Surabaya belum diumumkan karena mempunyai posisi yang sangat penting. Mengingat selama ini Surabaya menjadi ikon sehingga harus dilanjutkan.
"Apa yang sudah diletakkan di Surabaya sebagai ikon, itu bisa betul-betul dilanjutkan prestasinya pada periode akan datang. Sehingga, tatanan Surabaya yang diakui nasional dan internasional tetap dipertahankan,” tuturnya.
Sementara Ketua DPD PDIP Jatim, Kusnadi menegaskan partai akan memberi sanksi seperti memecat kader yang tidak mendukung paslon yang telah direkom oleh ketua umum DPP Megawati Soekarnoputri.
"Kalau sudah diingatkan tapi tidak juga memperhatikan dan melakukan perbuatan yang diluar dari kebijakan partai, sanksi partai pasti akan turun. Sanksinya, ya pecat, mau apalagi," katanya.
Kusnadi mengaku Megawati telah memberikan target kemenangan kepadanya. Maka target dipastikan bisa dicapai kalau seluruh kader dan pengurus partai solid.
"Tidak mungkin itu dicapai oleh seseorang atau segelintir orang saja, tapi harus dicapai dengan cara gotong royong. Nah, memang masa seperti Pilkada adalah masa yang genting. Bukan hanya bagi PDIP saja, tapi bagi semua partai," ucapnya.[]