Pematangsiantar - Suasana gedung DPRD Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, tampak sepi setelah agenda politik usulan pemakzulan Wali Kota Pematangsiantar Hefriansyah Noor tuntas.
Tersiar kabar 27 anggota dewan melakukan tur atau kunjungan kerja ke Pulau Bali, selepas mereka usulkan pemakzulan wali kota ke Mahkamah Agung dan penyampaian sejumlah kasus dugaan pidana korupsi wali kota ke Komisi Pemberantasan Korupsi.
Amatan Tagar pada Selasa, 10 Maret 2020 pagi hingga siang, tampak pintu ruang rapat komisi dan fraksi tergembok. Tak ada aktivitas di sana. Hanya terlihat pegawai dan siswa yang sedang melakukan magang di ruang Sekretariat DPRD Pematangsiantar yang berada di Jalan Haji Adam Malik.
27 dewan melakukan kunjungan kerja ke Bali sejak Minggu
Sekretaris Dewan (Sekwan) Wanden Siboro saat dikonfirmasi, tak ingin memberikan informasi banyak perihal ketidakhadiran 30 anggota DPRD sejak Senin, 9 Maret 2020. Wanden hanya mengatakan, 27 dewan sedang dinas luar daerah.
"Iya, sebanyak 27 dewan melakukan kunjungan kerja ke Bali sejak Minggu sampai besok (Rabu). Soal agenda coba tanya ke sekretariat DPRD saja. Tapi kalau dinas luar daerah ya pakai dana APBD," ungkap Wanden.
Kunjungan kerja DPRD itu katanya berlangsung selama empat hari di Pulau Dewata, yakni sejak 8 Maret hingga 11 Maret 2020.
Dari surat perjalanan dinas yang berhasil diperoleh Tagar, tiga komisi di DPRD mengajukan permohonan kunjungan dinas ke luar daerah kepada pimpinan dewan Timbul Lingga tertanggal 3 Maret 2020 lalu.
Masing-masing komisi memiliki agenda berbeda. Komisi I menyambangi Pemerintah Provinsi Bali untuk mendapatkan informasi perihal peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
Komisi II yang diketuai Rini Silalahi mengunjungi Bali untuk membahas dunia pendidikan. Sementara Komisi III melakukan sharing pendapat untuk peningkatan antisipasi penanggulangan bencana daerah.[]