Usai Dikritik, Jakarta Siapkan CFD Tanpa Kerumunan

Jakarta memecah lokasi CFD menjadi 32 untuk mencegah kerumunan. Tapi dokter mengatakan, CFD belum waktunya dibuka.
Aktivitas CFD di DKI Jakarta. (Foto: Dok/Info Car Free Day).

Jakarta- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berjanji menggelar hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) atau car free day (CFD) tanpa kerumunan pada pekan selanjutnya. Ini disampaikan Dinas Perhubungan Jakarta usai mengevaluasi CFD pertama pada masa transisi new normal,  Minggu, 21 Juni 2020. 

"Apa yang terjadi di HBKB kemarin sudah dievaluasi. Hasilnya, kami akan menyiapkan 32 lokasi untuk menggantikan HBKB yang biasa dilaksanakan di Jalan Sudirman - MH. Thamrin," ujar Kepala Dinas Perhubungan Syafrin Liputo, Jakarta, Rabu, 24 Juni 2020.

Jakarta menyiapkan 32 lokasi yang tersebar di 5 wilayah kota administrasi. Syafrin mengatakan, ada 7 lokasi HBKB wilayah yang ditetapkan dan 25 ruas jalan sebagai tempat berolahraga warga.

"Detail lokasi dan pelaksanaannya akan kami umumkan lebih lanjut," ujarnya.

CFD belum tepat, belum waktunya,

Dengan rencana ini, Syafrin berharap kerumunan tidak lagi terjadi seperti CFD sebelumnya. Kadishub juga akan mengarahkan anak buahnya dan Satpol PP di 32 titik itu untuk mengawasi masyarakat agar tetap patuh protokol kesehatan seperti menggunakan masker.

"Perlu digarisbawahi, ini adalah kerja bersama. Dishub telah menyiapkan alternatif lokasi untuk mengurai kerumunan, masyarakat juga perlu partisipatif untuk tetap menjaga dan menjalankan protokol kesehatan. Jaga jarak, pakai masker dan sering mencuci tangan dengan sabun," ucapnya. 

CFD pekan lalu memincu kerumunan hingga akhirnya kebijakan Pemprov DKI ini disorot publik. Dokter penyakit menular Tri Yunis Miko Wahyono termasuk yang mengkritik pembukaan car free day itu. "CFD belum tepat, belum waktunya," kata dokter epidemiologi ini kepada Tagar.

Menurut Miko, new normal sejatinya menjalankan roda ekonomi dengan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19. Apalagi, Jakarta sebagai kota bisnis terdesak untuk melonggarkan pembatasan setelah dua bulan lebih masyarakat 'bekerja dari rumah'.

"Kalau kegiatan ekonomi itu kan terpaksa tapi dengan protokol kesehatan," ujar Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) ini.

Adapun kegiatan olah raga di CFD, kata dia, belum mendesak untuk dilakukan. Apalagi Jakarta belum benar-benar aman dari wabah Covid-19. "Jakarta masih mengerikan," ujarnya. 

Sementara Ketua Fraksi PDIP di DPRD Jakarta Gembong Warsono tidak mempermasalahkan CFD digelar pada masa transisi. Hanya saja, ia meminta Gubernur Jakarta Anies Baswedan menjamin tegaknya disiplin protokol kesehatan di area CFD.

"Pemprov Jakarta harus bisa menjamin ketaatan dari seluruh warga untuk berkomitmen mentaati protokol kesehatan," kata Gembong. []

Baca juga:

Berita terkait
Dokter Epidemiologi UI Kritik Car Free Day Jakarta
Ahli epidemiologi setuju roda ekonomi dijalankan dengan protokol kesehatan selama new normal. Tapi CFD Jakarta belum saatnya dibuka.
Dokter UI Koreksi Uraian Anies Baswedan Soal Corona
Anies Baswedan menyatakan wabah di Jakarta dapat terkendali dan melewati masa transisi dengan aman. Dokter epidemiologi menilai sebaliknya.
Anies Sebut DKI Lewati Puncak Corona, Dokter: Aneh
Dokter epidemiologi mengoreksi anggapan Gubernur Jakarta Anies Baswedan yang menyatakan wilayahnya telah melawati puncak pandemi.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.