Update Covid-19 Bali: 1 Meninggal, 5 Sembuh

Kasus Covid-19 di Provinsi Bali masih didominasi Imported Case. Meski demikian Pemrov Bali terus mengantisipasi penyebaran transmisi lokal.
Aktivitas di luar rumah lebih berpotensi tertular virus Corona dibanding berada di dalam rumah. Foto hanya ilustrasi. (Foto: pixabay/Matryx)

Denpasar - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bali memperbarui data penyebaran Covid-19 atau virus corona di Pulau Dewata. Berdasarkan data terdapat satu pasien positif Covid-19 meninggal dunia dan lima orang dinyatakan terkonversi negatif atau sembuh.

Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra menyampaikan jika ada penambahan pasien sembuh di Bali sebanyak lima orang, dengan demikian total 47 orang.

Dari total ini terdapat 101 pasien sedang menjalani perawatan di 11 RS rujukan dan tempat karantina dikelola oleh Pemprov Bali.

"Lima orang pasien sembuh merupakan PMI (Pekerja Migran Indonesia) sebelumnya menjalani perawatan dan saat ini sudah meninggalkan rumah sakit," ujarnya saat jumpa pers melalui live streaming, Rabu, 22 April 2020.

Selain pasien dinyatakan sembuh, juga terdapat penambahan dua orang terkonfirmasi positif Covid-19. Dengan bertambahnya dua orang tersebut, total 152 orang di Bali terinfeksi virus asal Wuhan, China itu.

Ia merinci 152 pasien positif Covid-19 ini sebanyak delapan orang merupajan warga negara asing dan 144 warga Indonesia. Sedangkan dari 144 WNI sebanyak 115 adalah Imported Case dan 29 merupakan transmisi lokal.

"Dari total ini terdapat 101 pasien sedang menjalani perawatan di 11 RS rujukan dan tempat karantina dikelola oleh Pemprov Bali," tuturnya.

Dari total keseluruhan pasien, 19,07 persen merupakan transmisi lokal. Untuk itu menurut Dewa Made, perlu adanya komitmen bersama untuk tetap mengupayakan agar angka ini tidak bertambah.

Satu diantara cara dengan menghindari diri dari perkumpulan orang banyak serta tetap disiplin untuk menggunakan masker, jaga jarak, rajin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, dan penerapan PHBS.

"Sejauh mana kita bisa menghentikan penyebaran transmisi lokal itu semua tergantung pada sejauh mana kita mampu menerapkan disiplin diri untuk mengikuti imbauan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Karena penambahan transmisi lokal merupakan salah satu petunjuk bahwa masih adanya diantara kita yang belum disiplin," ucapnya.

Sementara untuk pasien positif Covid-19 meninggal dunia terdapat satu orang. Pasien meninggal dunia tersebut berjenis kelamin pria umur 53 tahun dan berdomisili di Kota Denpasar, Bali. Dengan demikian tercatat total empat orang meninggal dunia di Bali karena Covid-19.

Sementara itu, juru bicara Gugus Tugas Penanggulangan Covid 19 Kota Denpasar Dewa Gede Rai mengatakan pasien positif Covid-19 meninggal dunia memiliki riwayat bepergian dari negara terjangkit.

"Pasien Covid-19 karena yang bersangkutan adalah mantan Pekerja Migran Indonesia bekerja di perusahaan kapal pesiar. Dari hasil penelusuran diketahui bersangkutan baru pulang ke Bali tanggal 4 April dan sejak 6 April di rawat di RSUP Sanglah," ujar Dewa Gede Rai.

Dari penelurusan dilakukan juga diketahui pasien usia 53 tahun sempat bekerja di Portugal ini selain meninggal akibat terinfeksi Covid-19, juga memiliki riwayat penyakit hipertensi.

"Beliau punya riwayat penyakit hipertensi," ujarnya.

Rapid Test 31 Santri Al Fatah Positif Covid-19

Sementara itu, tim tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur telah melakukan rapid test terhadap 305 santri Pondok Pesantren Al Fatah Temboro, Magetan. Dari hasil rapid test itu 31 santri dinyatakan reaktif atau positif.

Ketua Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur dr Kohar Hari Santoso mengatakan meski telah menjalani rapid test, sesuai standar prosedur para santri ini akan dilakukan dengan swab di Ponpes Al Fatah dan diisolasi.

"Tes swab dilakukan di sana, kemudian di bawa ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Kemenkes di Surabaya," kata dr Kohar, saat jumpa pers di Gedung Grahadi.

Kohar memastikan rapid test terhadap santri belum selesai sehingga kemungkinan bakal dilakukan pemeriksaan lagi.

"Nanti kita lihat lebih jauh lagi apakah masih ada lingkaran berikutnya yang perlu kita evaluasi," tuturnya.

Sehari sebelumnnya Kohar mengaku telah melakukan rapid test kepada 200 santri Al Fatah. Mereka menjalani rapid test ini pernah melakukan kontak dengan 43 santri Al Fatah asal Malaysia dinyatakan positif Covid-19.

Kohar mengaku pihaknya membawa 1200 alat rapid test ke Ponpes Al Fatah Temboro. Sebelum menjalani rapid test para santri diwawancarai apakah pernah kontak dengan dengan 43 santri asal Malaysia. Hasil pemetaan santri bisa menjadi langkah awal penulusuran.

"Kita lebih fokuskan tracing terlebih dahulu pada sub klaster di pondokan tempat tinggal santri Malaysia yang dinyatakan positif sebelumnya," kata dia.

Sementara tambahan empat orang Magetan yang terkonfirmasi positif per hari ini, Dirut RSU Saiful Anwar Malang itu mengungkapkan dirinya belum mendapat informasi detail laporan pasien tambahan baru itu. Hanya saja, Kohar memastikan bahwa keempatnya bukan klaster Temboro.

"Bukan. Itu pasien baru diumumkan Kementerian Kesehatan hari ini. Jadi yang di tes-tes sebelumnya," ujar Kohar.

Untuk diketahui, per hari ada tambahan 34 pasien baru terkonfirmasi positif Covid-19. Selain Magetan, tambahan pasien baru lainnya yakni delapan dari Kabupaten Kediri, enam di Sidoarjo, lima di Surabaya, dan dua di Lumajang. Kemudian satu masing-masing dari Kota Pasuruan, Kota Malang, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Malang, Lamongan, Gresik, dan Ponorogo. Dengan begitu total pasien positif menjadi m 637 pasien Covid-19.

Sedangkan pasien sembuh bertambah 11 pasien sehingga totalnya menjadi 112 orang atau setara 17,58 persen. Tambahan pasien yang sembuh itu dari Surabaya sebagai lima orang, Lamongan satu orang, Gresik dua orang, Kota Kediri dua orang, dan Kabupatan Madiun satu orang.

Sedangkan pasien meninggal bertambah dua yang berasal dari Surabaya, dan Lamongan. Maka total pasien yang meninggal dunia hingga saat ini ada 60 pasien covid-19, atau 9,42 persen.

Sementara untuk jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Jatim ada 2.239 orang, dan 1.303 orang di antaranya masih diawasi. Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 17.336 orang, dan yang masih dipantau ada 6.330 orang. []

Berita terkait
Khofifah Ungkap Sanksi Pelanggar PSBB di Surabaya
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan PSBB di Surabaya, sebagian Sidoarjo dan Gresik akan berjalan efektif jika ada sanksi.
Wali Kota Malang Kecewa Warga Covidiot Saat di Pasar
Wali Kota Malang Sutiaji akan menindak tegas bagi pedagang maupun warga yang tak mengindahkan anjuran Physical Distancing saat di pasar.
Ramadan Ala Masjid Cheng Ho Surabaya Saat Covid-19
Ketua Harian Masjid Cheng Ho Hasan Basri mengatakan kegiatan selama Ramadan berubah di tengah pandemi Covid-19.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi