Universitas Bung Karno Bersuara Masalah Papua

Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Bung karno mengelar aksi solidaritas Indonesia-Papua damai, kondusif dan toleran.
Aksi demo keluarga besar Mahasiswa UBK. (Foto: dok. UBK)

Jakarta - Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Bung karno (KBM UBK) mengelar aksi solidaritas  bertajuk “Indonesia-Papua damai, kondusif dan toleran”. 

Aksi solidaritas ini merupakan bentuk penyikapan KBM UBK atas peristiwa rasisme, persekusi, intimidasi, dan intolerasi yang terjadi di Surabaya, Malang, Manokwari, Sorong, Jayapura, Makassar, dan beberapa titik daerah lain di Indonesia. 

Wujud Aksi Keluarga Besar Mahasiswa UBK adalah gerakan kongkrit mendorong pemerintah menyelesaikan semua persoalan ditubuh NKRI, khususnya persoalan rasisme, intolerasi, diskriminasi yang melanggar nilai-nilai susila kemanusian(HAM) dari 43 mahasiswa papua di Jawa timur .

KBM UBK mengatakan sebagai bangsa yang kokoh diatas Ideologi Pancasila, seharusnya persoalan yang melanggar nilai-nilai susila kemanusian semestinya tidak diperkenankan terjadi di negeri ini. Sayangnya masih tetap terjadi setiap waktu. 

Persitiwa rasisme di Jawa timur menunjukan implementasi nilai kultur Pancasila ke dalam tubuh masyarakat dan seluruh stakehoulder boleh dikatakan belum tuntas. Persoalan itu bagian dari kegagalan pemerintah memberdayakan Pancasila ke masyarakat umum.

Adapun faktor yang menjadi pemicu persoalan ini yaitu pemerintah satu sisi bersikap pasif dalam menyikapi soal permasalahan rasisme, intolerasi, persekusi, diskriminasi yang berbutut pada melanggarnya nilai-nilai susila kemanusian (HAM).

Bagi KBM UBK, kejadian di Jawa timur terhadap 43 mahasiswa papua adalah hal yang sangat tidak terpuji, sangat busuk dan sangatlah fatal. Tindakan ini sangat tidak wajar, karena bertentangan dengan sila pancasila khususnya sila ke-dua (2) tentang kemanusian.

Point Tuntutan aksi Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Bung Karno (KBM UBK):

1. Meminta Bapak Presiden Jokowi Widodo dan jajaranya untuk segera menyelesaikan konflik di tanah Papau

2. Mendesak Kepolisian Repolik Indoensia segera mengungkapakan pelaku (Oknum) yang melakukan tindakan Rasisme Kepada 43 Mahasiswa Papua di Jawa Timur

3 .Mendesak Bapak Tito Karnavian selaku Kalpolri agar mencopot Jabatan Kapolda Propinsi Jawa Timur karena lalai dalam menjalankan tugas serta fungsinya sebagai Penegak Hukum yaitu untuk memberikan perlindungan serta rasa aman kepada 43 Mahasiswa Papua di Jawa Timur

4. Meminta Kepada semua aparat penegak Hukum RI untuk segera mengungkap semua Kasus Pelanggaran HAM yang sering terjadi belakangan ini di tanah papua, terkhusus Kasus Rasisme 43 mahasiswa Papua di Jawa Timur

5. Meminta Bapak tito Karnavian selaku kalpori untuk mengevaluasi Jajarannya karena tidak profesonalisme dalam menjalankan tugas dan fungsi dalam menciptakan situasi dan kondisi Keamanaan terhadap Negara (Masyarakat Indonesia-Papua)

Berita terkait
Jayapura Papua Berangsur Kondusif Setelah Demo Anarkis
Situasi Kota Jayapura Papua berangsur kondusif pada Kamis petang pasca unjuk rasa yang berakhir anarkis di kota tersebut.
Situasi Terkini di Jayapura Papua
Unjuk rasa menolak rasisme di jayapura yang tadinya berlangsung damai berakhir ricuh. Polisi tembakan gas air mata.
Besok, Polisi Periksa Tersangka Ujaran Rasisme Papua
Polda Jatim bakal melakukan pemeriksaan terhadap Tri Susanti alias Susi, sebagai tersangka kasus ujaran kebencian terhadap Mahasiswa Asal Papua.
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.