Unit 180 Cyber Korut Merusak Jaringan Internet Malaysia

Negeri jiran Malaysia kalang-kabut lantaran unit 180 sel cyber milik badan mata-mata Korea Utara (Korut) telah menembus dan merusak jaringan internet Malaysia.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un meninjau uji coba kedua misil balistik jarak-menengah Pukguksong dalam foto tanpa tanggal yang disiarkan Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA), Senin (22/5). (Foto: Ant/KCNA/Reuters)

Seoul, (Tagar 23/5/2017) – Negeri jiran Malaysia kalang-kabut lantaran unit 180 sel cyber milik badan mata-mata Korea Utara (Korut) telah menembus dan merusak jaringan internet Malaysia. Sebelumnya, jaringan cyber Korut itu dituduh telah merusak jaringan cyber keuangan di Amerika Serikat (AS), Korea Selatan dan sejumlah negara barat lainnya.

Virus Ransomware WannaCry global yang dicurigai milik Korut telah menginfeksi 300.000 komputer di 150 negara di dunia pada bulan ini. Namun, Pyongyang menolak tuduhan itu.

Kim Heung-kwang, mantan profesor ilmu komputer Korea Utara yang membelot ke Korea Selatan mengungkap cyber Unit 180 merupakan Biro Umum Pengintai (RGB) badan intelijen luar negeri Korut.

”Unit 180 bertugas melakukan hacking terhadap lembaga keuangan,” kata Kim kepada Reuters.

James Lewis, pakar Korut di Pusat Kajian Strategis dan Internasional Washington mengatakan, Pyongyang menggunakan metode hacking untuk alat spionase.

Departemen Pertahanan AS dalam laporannya menyebutkan, Korut memilih serangan cyber untuk menghemat biaya dan kemungkinan menggunakan infrastruktur internet dari negara-negara pihak ketiga.

Wakil Menteri Luar Negeri Korea Selatan Ahn Chong-ghee mengaku memiliki banyak bukti tentang operasi perang siber Korut. Selain pencurian uang di Bank negara Bangladesh, unit 180 cyber Pyongyang juga melakukan serangan cyber terhadap bank-bank di Filipina, Vietnam dan Polandia. (wwn)

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.