Mamasa - Unik, jembatan akar pohon beringin yang berada tepat di Desa Tondok Bakaru, Kecamatan Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), menjadi akses warga sekitar saat pergi dan pulang dari sawah mereka.
"Jembatan akar pohon beringin ini sudah lama ada. Saya belum lahir sudah begitu modelnya," kata salah satu warga, Anda, Minggu 1 November 2020.
Jembatannya benar-benar kokoh sekalipun hanya ditopang oleh akar dari dua pohon beringin.
Anda menceritakan bahwa akar dari dua pohon beringin itu membentuk sebuah jembatan yang mungkin jarang ditemukan di tempat lain.
"Mungkin akar dari pohon ini sengaja dipertemukan leluhur kami hingga menjadi sebuah jembatan," katanya.
Jembatan yang menjadi akses warga setempat, kata Anda, diberi nama Dapara'waka-waka Salu Merang (Jembatan Akar Sungai Merang). Jembatan tersebut, kata Anda, sudah memiliki tempat tersendiri di hati warga.
"Sudah puluhan tahun jembatan itu tetap utuh dan kuat," kata Anda.
Akar dua pohong beringin yang masing-masing berada diseberang sungai ketemu diatas aliran sungai, hingga membentuk jembatan. Warga tinggal memasang dua batang bambu diatas akar tersebut hingga menjadi akses mereka setiap hari.
"Jembatannya benar-benar kokoh sekalipun hanya ditopang oleh akar dari dua pohon beringin," katanya.
Dia juga mengungkapkan bahwa sudah beberapa kali air sungai tersebut meluap, namun jembatan tersebut tetap kuat, padahal jembatan-jembatan gantung lainya hanyut.
"Padalah jika diliat jembatan akar ini sangat rawan terbawa arus jika debit air sungai naik karena jembatan itu tidak terlalu tinggi," kata Anda.
Diketahui, jembatan akar pohon beringin itu belum diketahui banyak orang. Bagi warga setempat biasa saja, namun bagi orang pertama kali melihat, itu sangat unik dan menarik.
Sungai Tetean di bawah jembatan akar itu juga dikenal dengan airnya yang jernih ditambah sejuknya udara sekitar. []
