Medan - Peringatan Hari Ulos Nasional 2019 yang digelar di Lapangan Merdeka Medan, Kamis 17 Oktober 2019, ditandai dengan karnaval kain ulos sepanjang 500 meter.
Karnaval mulai dari Wisma Benteng, Jalan Kapten Maulana Lubis dan berakhir di Lapangan Merdeka Medan, Jalan Balai Kota/Jalan Pulau Pinang Medan.
Ratusan pelajar yang berseragam motif ulos dari SMA HKBP Sidorame, Medan Perjuangan, Kota Medan, tampak antusias membentangkan dan membawa kain ulos sepanjang 500 meter tersebut hingga ke Lapangan Merdeka, meski diguyur hujan gerimis.
Pada kesempatan itu, hadir Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi. "Ini harus kita besarkan, kalau bukan kita siapa lagi?" kata Gubernur Edy kepada para hadirin.
Ulos tidak hanya diberikan kepada orang suku Batak, tapi juga pada orang yang dikasihinya
Turut hadir Wakil Wali Kota Medan Ahyar Nasution, Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Utara Arsyad Lubis, Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Effendy Pohan dan tokoh masyarakat lainnya.
Ketua Yayasan Pusuk Buhit Efendy Naibaho mengharapkan, perayaan tersebut ditetapkan sebagai Hari Ulos Nasional oleh pemerintah pusat.
Ketua Panitia Hari Ulos Nasional 2019 Nely Sihite mengharapkan tanggal 17 Oktober ke depan dirayakan sebagai hari ulos sedunia.
Kata Nely, ulos juga merupakan simbol kasih sayang, yang biasanya diberikan kepada orang yang dikasihi.
"Ulos tidak hanya diberikan kepada orang suku Batak, tapi juga pada orang yang dikasihinya, oleh karena itu diharapkan seluruh masyarakat Sumut diharapkan mendukung hari ulos sedunia," katanya.
Ratusan warga Kota Medan dan sekitarnya tampak antusias mengikuti acara yang digelar Yayasan Pusuk Buhit tersebut, meski hujan gerimis sempat mengguyur Lapangan Merdeka dan sekitarnya. []