Pati - Meninggalnya Imam Suroso, anggota DPR RI asal Pati, Jawa Tengah, meninggalkan jejak cerita bagi kalangan jurnalis setempat. Mereka makin sadar pentingnya social distancing demi mencegah penyebaran virus corona.
Angga Saputra, 28 tahun, jurnalis Warta Photo mengenal sosok Imam Suroso sebagai tokoh masyarakat sekaligus politisi ramah dan merakyat. Tak heran, jika Mbah Roso, sapaan akrabnya, dikenal dekat dengan semua kalangan masyarakat.
Pewarta berkulit putih menceritakan pengalamannya bertemu dengan Mbah Roso sepekan sebelum meninggal dunia. Masih ingat betul, pertemuan dalam rangka tugas jurnalistik terjadi pada Jumat, 20 Maret 2020, di Pasar Puri Pati.
Syukur hasil teman-teman juga negatif. Semoga wabahnya bisa segera reda dan semuanya senantiasa diberikan kesehatan.
Sore itu, ada kegiatan pembagian hand sanitizer dan masker kepada pedagang maupun pengunjung di pasar. Tidak ada tanda-tanda fisik yang memperlihatkan Mbah Roso maupun warga yang hadir di kegiatan itu sedang sakit. Semua terlihat normal dan memperlihatkan kondisi sehat.
"Selama acara saya tidak melihat dia pucat ataupun batuk. Dia nampak sehat-sehat saja. Warga di sekitarnya juga terlihat semua," katanya kepada Tagar, Selasa, 31 Maret 2020.
Pascakegiatan, Angga tidak berkomunikasi dengan Mbah Roso intens lagi. Hanya saja, beberapa hari kemudian ia mendengar kabar rumah praktisi supranatural itu disemprot disinfektan oleh petugas kesehatan. Angga mengaku perasaannya mulai tidak enak dan cemas sejak itu.
"Pas tanggal 23 Maret, saya mengalami batuk dan nyeri tenggorokan. Sempat kepikiran apa ada kaitannya dengan Mbah Roso. Tapi saya yakin, kalau batuk saya karena faktor cuaca, tidak berkaitan dengan itu," tuturnya.
Dibuat gelisah dan cemas beberapa hari, rasa penasaran Angga akhirnya terjawab. Ini setelah ia dan sejumlah wartawan yang meliput kegiatan sosial Mbah Roso ikut rapid test. Dan hasilnya menunjukkan negatif terpapar virus corona.
Sujud syukur pun dilakukan sembilan jurnalis itu di halaman Stadion Joyo Kusumo Pati, Senin pagi, 30 Maret 2020. Meski begitu, Angga dan delapan rekan sejawatnya tetap menjalani isolasi mandiri dan menerapkan social distancing.
"Isolasinya sampai tanggal 3 April 2020. Ini menjadi pengalaman berharga bagi kami akan pentingnya social distancing," kata Angga.
Umar Hanafi, jurnalis Pati lain mengaku berinisiatif melakukan isolasi mandiri selama 14 hari di rumah meski tidak pernah berkontak langsung dengan Mbah Roso. Upaya ini sebagai langkah antisipasi penyebaran ke orang lain mengingat ia hampir saban hari berkumpul dengan wartawan lain, termasuk mereka yang sekarang berstatus orang dalam pemantauan (ODP).
Umar juga memeriksakan diri ke puskesmas dekat rumahnya di Kayen. Tim medis menyatakan dirinya sehat, negatif Covid-19. Namun ia diminta segera kembali memeriksakan diri jika merasakan gejala mirip terjangkit virus corona.
"Syukur hasil teman-teman juga negatif. Semoga wabahnya bisa segera reda dan semuanya senantiasa diberikan kesehatan," ucap dia.
Diketahui, Imam Suroso meninggal dunia dengan status positif virus corona, pada Sabtu, 28 Maret 2020. Legislator ini wafat setelah beberapa hari sebelumnya dirawat di RSUP Kariadi Semarang. Pemerintah Pati telah meminta warga yang berkontak dengan Mbah Roso segere cek kesehatan dan melakukan isolasi diri. []
Baca juga:
- Alhamdulillah, Pasien Positif Corona Rembang Sembuh
- 4 Pasien Positif Corona di Semarang Sembuh
- Saran Sultan soal Pembatasan Sosial Cegah Covid-19