Uber Tak Bisa Beroperasi Lagi di London

Transport for London (TfL) tidak lagi memberikan lisensi kepada Uber Technologies Inc untuk beroperasi di London.
Supir Taksi Online Merampok Penumpangnya. (Ilustrasi)

Jakarta -Transport for London (TfL), badan pemerintah lokal yang bertanggung jawab atas semua sistem transportasi di London, Inggris tidak lagi memberikan lisensi kepada Uber Technologies Inc untuk beroperasi di London, Inggris. Perusahaan jaringan transportasi platform digital atau taksi online dari San Francisco, California, Amerika Serikat ini dinilai telah berulangkali melanggar regulasi transportasi di Inggris.

TfL menyebutkan Uber tidak pas dan layak untuk memegang lisensi lagi meskipun telah melakukan sejumlah perubahan positif. Sebelumnya Uber pernah kehilangan lisensi pada tahun 2017. Namun setelah dilakukan upaya perbaikan, Uber mendapatkan lagi lisensi itu.

Batas akhir lisensi Uber jatuh pada Senin, 25 November 2019. Otoritas transportasi London tak akan memperpanjang lisensi itu. Uber tentu saja tak mau kehilangan lisensi di London karena merupakan salah satu dari lima pasar utama di dunia.

Ada 14.000 perjalanan ilegal yang dilakukan Uber pada akhir 2018 dan awal 2019

Ada sekitar 45.000 pengemudi di London yang bermitra dengan Uber, dari total 126 ribu taksi online berlisensi dan taksi konvensional di ibukota Inggris itu. Uber akan mengajukan banding agar tetap bisa beroperasi lagi.

Analis pasar dari City Index, Fiona Cincotta mengatakan bila proses banding tak berhasil, kemungkin banyak driver mitra Uber yang akan hengkang ke perusahaan lain seperti Bolt dan Kapten. "Akan ada persaingan yang akan mengisi kekosongan itu dengan cepat," katanya kepada BBC, Selasa, 26 November 2019.

Mengapa Uber Tak Dapat Lisensi Lagi?

Ada beberapa faktor yang menjadi sumber penyebab Uber kehilangan lisensi di London. TfL menyebutkan, telah mengidentifikasikan "pola kegagalan" Uber di London yang membahayakan keselamatan penumpang. Ini termasuk perubahan pada sistem yang memungkinkan driver yang tidak sah mengungguh foto mereka ke akun driver lain. "Setidaknya ada 14.000 perjalanan ilegal yang dilakukan Uber pada akhir 2018 dan awal 2019," kata TfL.

Regulator juga menemukan ada driver yang sudah diberhentikan sebagai mitra dapat membuat akun Uber baru dan membawa penumpang. Ada lagi, driver yang sudah dicabut lisensi sewanya karena kasus mendistribusikan ke publik foto vulgar anak-anak ke publik, tapi ternyata masih terus bermitra dengan Uber.

Helen Chapman, Direktur Lisensi TfL mengatakan pihaknya menyadari bahwa Uber telah melakukan perbaikan. "Namun kami tidak bisa menerima Uber membiarkan penumpang naik layanan taksi online dengan pengemudi tanpa lisensi dan tidak diasuransikan," katanya.

Walikota London, Sadiq Khan berkata,"Saya tahu keputusan ini mungkin tidak disukai pelanggan Uber. Tapi keselamatan penumpang adalah perhatian utama kami. Ada peraturan untuk menjaga keselamatan dan keamanan warga London."[]

Berita terkait
Buka Puasa Bersama Pakai Rendang di Ramadan London
Peserta buka puasa yang berjumlah tak kurang dari 400 orang tersebut mendapat suguhan menu rendang.
Israel Blokir Layanan Taksi Online Uber
Pengadilan memblokir layanan berbagi kendaraan Uber di Israel pada Senin (27/11). Pihak pengadilan memenangkan para pengemudi taksi konvensional.
Perwakilan Gojek Tetap Demo Akibat Bos Taksi Malaysia
Perkumpulan Driver Gojek Kerakyatan (PDGK) tetap turun ke jalan sebagai bentuk protes ke Bos Taksi Malaysia.