Twitter di China Dilarang, Trump Tetap Unggah Perjalanan ke Beijing

Presiden Amerika Serikat Donald Trump berkeliling dan melewati "Great Firewall" China dalam cuitan Twitter larut malam di Beijing.
Presiden AS, Donald Trump dan istri, Melania Trump. (Foto:Stars and Stripes)

Beijing, (Tagar 9/11/2017 - Presiden Amerika Serikat Donald Trump berkeliling dan melewati "Great Firewall" China dalam cuitan Twitter larut malam di Beijing.

Dalam cuitan itu, ia mengucapkan terima kasih kepada tuan rumah atas perjalanan langka di Kota Terlarang dan makan malam pribadi di gugus istana berusia ratusan tahun.

Banyak medan gaul Barat, seperti, Twitter dan Facebook, dilarang di China. Pranata canggih dibangun untuk menghalangi pengguna Internet di China mendapatkan muatan media tersebut.

Itu bukan masalah bagi Trump, yang dikenal dengan cuitannya kepada 42,3 juta pengikutnya setiap saat sepanjang hari, pada Rabu, saat ia tiba di Beijing.

"Atas nama @FLOTUS Melania dan saya, terima kasih untuk siang dan malam tidak terlupakan di Kota Terlarang di Beijing, Presiden Xi dan Nyonya Peng Liyuan. Kami menantikan untuk bertemu kembali besok pagi!," kata Trump di Twitter-nya.

Trump bahkan mengganti spanduk Twitter-nya, mengunggah foto dirinya dan Melania dengan Presiden China Xi Jinping beserta istrinya, Peng Liyuan, saat pertunjukan opera China di Kota Terlarang.

Unggahan spanduk Twitter tidak luput dari perhatian media pemerintah China, dengan saluran negara CCTV menampilkan tangkapan foto tersebut pada Kamis.

Kunjungan Trump juga merupakan topik ketiga yang paling banyak dibicarakan di media sosial China Weibo selama 24 jam terakhir, berada di belakang kisah ulang tahun seorang penyanyi boyband China dan sebuah chart lagu pop Asia mingguan. Banyak orang bertanya-tanya bagaimana Trump berhasil menghindari kendali internet China yang tangguh.

"Kurasa ia pasti sudah melakukannya via wifi di jaringan satelit," kata seorang pengguna Weibo.

Banyak orang asing masuk ke jaringan pribadi virtual (VPN) untuk mengakses konten yang berpusat di luar China. Pilihan lainnya adalah mendaftar layanan data roaming sebelum meninggalkan negara asalnya.

"Presiden akan menuliskan apapun yang dia mau, begitulah caranya berkomunikasi langsung dengan masyarakat Amerika, kenapa tidak?" kata pejabat Gedung Putih menjelang kedatangan Trump di Beijing pada Rabu. Tidak semua unggahan Trump di China disambut ceria dan hangat.

"Korea Utara menafsirkan pengekangan masa lalu Amerika sebagai kelemahan," kata Trump tentang ancaman nuklir dan peluru kendali Korea Utara, "Ini akan menjadi kesalahan perhitungan fatal. Jangan remehkan kami, jangan coba-coba."(ant/wwn)

Berita terkait
0
Ini Daftar Lengkap Negara Peserta Piala Dunia FIFA 2022 Qatar
Daftar lengkap 32 negara yang akan bermain di putaran final Piala Dunia FIFA 2022 Qatar November - Desember 2022