Tur Danau Toba dengan Kapal Motor Ada Trio Batak dan Lampet

Anca Damanik dan sejumlah temannya sekadar ikut trip di atas kapal motor perairan Danau Toba menuju objek wisata Situmurun.
Para peserta trip Danau Toba. (Foto: Anca Damanik)

Pematangsiantar - Semula Anca Damanik dan sejumlah temannya sekadar ikut trip di atas kapal motor perairan Danau Toba menuju objek wisata Situmurun, sebuah air terjun yang berada di wilayah Kabupaten Toba.

Niat awalnya memang untuk refreshing. Salah seorang rekan Anca bernama Givandri Sidabutar lalu menawarkan trip itu lewat media sosial Facebook. Disambut banyak temannya, hingga mereka sebanyak 20 orang.

Trip itu sendiri minimal 25 dan maksimal 50 orang. Jadilah Anca, Givandri dan rekan-rekannya yang biasa mangkal di kedai kopi Kok Tong, Kota Pematangsiantar ikut tur di perairan Danau Toba pada 19 Juli 2020.

Tur Danau TobaAir Terjun Situmurun di Danau Toba. (Foto: Anca Damanik)

Terhadap setiap orang dikutip biaya Rp 100 ribu. Dengan biaya sebesar itu setiap orang menerima fasilitas makan siang, snack dan menikmati suguhan live musik di atas kapal.

Meski sudah membawa 20 orang temannya, penyelenggara yang merupakan warga Parapat, Kabupaten Simalungun, tak memberikan diskon atau fasilitas apapun kepada Anca dan Givandri. Di situ kemudian muncul niat mereka membuat event sejenis.

"Sebenarnya munculnya ide di sini, ketika Givandri sudah membawa 20 lebih orang tapi tidak dapat diskon, minimal gratis masuk. Muncullah ide, kalau hanya 50 orang kenapa gak buat trip sendiri, masalah untung belakangan setidaknya bisa liburan ke Situmurun tidak bayar," jelas Anca dalam bincang dengan Tagar, Senin, 28 September 2020.

Sepulang dari trip tersebut, tutur Anca, mereka kemudian berunding. Komunitasnya yang biasa nongkrong di kedai kopi Kok Tong pun merencanakan tur Danau Toba sebagai bagian usaha baru mereka.

Tur Danau TobaPeserta trip Danau Toba saat berada di Tomok, Kabupaten Samosir. (Foto: Anca Damanik)

Konon Givandri di masa kecil hingga remaja tinggal di Parapat, punya relasi cukup luas dengan para pemilik kapal dan dia selama ini memang kerap mendatangkan artis Batak dalam event-event show.

Anca dan rekan-rekannya memutuskan untuk memulai trip pertama pada Agustus 2020. Mereka memakai Siantar Etnik Trip. 

Nama Siantar Etnik kebetulan sudah cukup dikenal, di mana Anca selama ini memakai label ini dalam menjalankan unit usahanya yang kerap mempromosikan dan menjual produk-produk UMKM asli Simalungun dan Pematangsiantar.

Givandri tak kesulitan untuk menyewa kapal motor yang biasa membawa penumpang dari Parapat ke Tomok, Kabupaten Samosir. Begitu juga dengan talent seperti artis Batak, baik trio atau solo untuk nanti mereka tampilkan dalam perjalanan.

Saat mereka membuka trip perdana ini persisnya pada 16 Agustus 2020 dengan kapasitas 50 orang, langsung membeludak. Tur dimulai dari Parapat, menuju Situmuran, Tomok dan Batu Gantung.

Perjalanan sejak pukul 10.00 WIB menyusuri perairan Danau Toba. Kapal tiba di Batu Gantung dan di sana para peserta melakukan foto-foto selfie. Perjalanan diteruskan ke Air Terjun Situmurun. Jarak dari Parapat ke lokasi ini memakan waktu sekitar 49 menit.

Menurut Anca, karena masih dalam suasana pandemi Covid-19, sebelum berangkat para peserta diwajibkan mengikuti protokol kesehatan, seperti memakai masker dan suhu tubuh dicek. Kalau peserta tak pakai masker, mereka memberikan secara cuma-cuma.

Tur Danau TobaBatu Gantung di Danau Toba. (Foto: Anca Damanik)

"Untuk keselamatan, kami juga mengabsen mereka satu per satu, memberikan pelampung dan protokol kesehatan ketat kami terapkan. Kenyamanan kapal, kami pastikan setelah berkoordinasi dengan pemilik kapal termasuk soal laik jalannya," kata Anca.

Selama dalam perjalanan, para peserta disuguhi tampilan musisi Batak, baik solo maupun trio. Peserta sembari menikmati suasana danau, juga mencicipi lampet (lappet) atau lepat khas Batak yang sengaja mereka siapkan.

Menariknya kata Anca, hingga trip ke empat yang mereka lakukan pada 27 September 2020 lalu, sejumlah pelaku UMKM ikut berperan sebagai sponsor. Baik pelaku kuliner bahkan pemilik kursus bahasa Inggris.

"Seperti pemilik usaha bolu gulung Hoga-hoga, memberikan penganan bolu. Kemudian lembaga kursus bahasa Inggris memberikan kaus kepada panitia," kata pria yang juga penyiar radio ini.

Di Situmurun, kapal motor bisa berhenti, memberi kesempatan peserta untuk menikmati suasana air terjun, baik untuk selfie ria, atau bahkan bisa berenang di perairan tersebut.

Hanya saja pihaknya kata Anca, mewajibkan peserta untuk selalu memakai pelampung saat terjun ke danau menikmati kesejukan air di sana.

Tur Danau TobaArtis Batak menghibur peserta trip Danau Toba. (Foto: Anca Damanik)

Setelah peserta puas di Air Terjun Situmurun, trip dilanjutkan ke Tomok, Kabupaten Samosir. Beruntung daerah ini sudah membuka pintu wisatanya sejak 31 Juli 2020 lalu.

Hanya saja untuk masuk ke Tomok, diperlakukan protokol kesehatan ketat oleh otoritas di sana. Mulai dari cek suhu tubuh, cuci tangan dan pakai masker. Di Tomok, peserta bisa berbelanja suvenir dan juga kuliner khas Danau Toba.

Perjalanan ini berakhir di Open Stage Parapat. Jika berangkat sejak pukul 10.00 WIB, trip berakhir sekitar pukul 18.00 WIB. 

Anca mengaku tak jarang kalau ada ombak peserta sedikit waswas. Namun, hingga penyelenggaraan ke empat mereka, ombak di Danau Toba tidak begitu besar.

"Ombak biasa muncul kalau sore, pas mau pulang trip. Tapi sejauh ini aman kok, dan peserta semua wajib pakai pelampung," katanya.

Anca menyebut, usaha sejenis ini prospeknya ke depan cukup menjanjikan. Mendukung wisata dan juga mendorong UMKM berkembang di kawasan Danau Toba, mulai dari kuliner, transportasi, dan musik.

Tur Danau TobaPeserta trip diterapkan protokol kesehatan. (Foto: Anca Damanik)

"Kami menggelarnya dua kali dalam seminggu. Kami selalu open lewat Facebook. Kami tidak ada istilah booking. Kami siapkan kapal dalam bentuk sewa, talent dan juga alat musik. Dukungan dari pelaku UMKM sudah makin datang. Trip ke empat kemarin sudah sampai 80 orang peserta. Ada yang semula hanya dengan teman, tur berikutnya sudah bawa keluarga," ujarnya.

Dengan Rp 100 ribu bisa menikmati perairan Danau Toba, menaiki kapal motor, musik dan kuliner khas setempat. 

"Asyik banget," ujar Juniartauli boru Simangunsong, seorang warga Kota Pematangsiantar yang sudah sampai tiga kali mengikuti tur yang dilakukan oleh Siantar Etnik Trip.

Menurut ibu rumah tangga ini, semula dia ikut teman-temannya. Namun karena begitu menikmati, akhirnya pada tur ke tiga membawa serta keluarga.

"Rp 100 ribu itu biaya naik kapal. Kemudian ada fasilitas live musik dan makan siang. Kami ke Situmurun, Tomok dan Batu Gantung," katanya.[]

 

Berita terkait
Khusus Traveler Ekstrem, Hotel Tenda Gantung Setinggi 70 Meter
Niat berlibur sambil uji nyali? Menginap di hotel dengan sensasi ekstrem tidur menggantung di tenda dengan ketinggian 70 meter jawabannya.
3 Jalur Traveling ke Lombok untuk Itinerary Liburanmu
Membantu menyusun itinerary ke Lombok agar jangan salah pilih jalur perjalanan ke tempat tujuan.
Tips Traveling, Metode Cegah Panik Saat Terbang Naik Pesawat
Salah satu pertanyaan besar traveler dari berbagai penjuru dunia adalah bagaimana mengakali panik saat traveling terbang naik pesawat.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.