Tujuh Pasien Diawasi di RSUD Kabupaten Tangerang

Pihak RSUD Kabupaten Tangerang mengawai tujuh warga yang baru saja pulang dari luar negeri, 3 WNI dan 4 WNA
RSUD Kabupaten Tangerang, Banten. (Foto: rsud-tangerangkab.id).

Tangerang - Hari ini, Selasa, 3 Maret 2020, Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, melakukan rapat secara internal antara seluruh Puskesmas di Kabupaten Tangerang, Dinas Kesehatan, dan juga RSUD Kabupaten Tangerang bersama dengan instansi terkait penanganan pencegahan virus corona.

Dari hasil rapat tersebut, pihak RSUD Kabupaten Tangerang mengatakan kalau ada tujuh orang yang masih dilakukan pemantauan terkait kesehatan sepulang dari luar negeri. Hal tersebut dikatakan Direktur RSUD Kabupaten Tangerang, dr Naniek Isnaeni.

"Kami memang masih melakukan pemantauan terhadap tujuh orang yang terdiri dari 3 warga negara Indonesia dan 4 warga negara Asing. Mereka kami lakukan pemantauan karena baru saja pulang dari luar negeri, untuk sementara saat ini kondisinya membaik," kata  dr Naniek.

Naniek menjelaskan bahwa RSUD Kabupaten Tangerang merupakan salah satu rumah sakit yang ditunjuk oleh Kementrian Kesehatan untuk menangani pasien yang terinfeksi virus corona. "Di RSUD Kabupaten Tangerang memiliki tujuh ruangan isolasi. Selain itu kami juga sudah mempersiapkan dengan baik, sarana dan prasarana serta memberikan pelatihan internal kepada seluruh SDM di Rumah sakit," jelas dr Naniek.

Kemudian, dr Naniek juga menjelaskan kalau RSUD Kabupaten sudah memiliki laboratorium untuk melakukan pengecekan atau sampel untuk bisa mengetahui apakah seseorang tersebut terjangkit virus corona atau tidak. "RSUD Kabupaten Tangerang juga merupakan tuan rumah dalam pelatihan bersama yang diikuti oleh seluruh rumah sakit se Banten. dan materi yang disampaikan adalah mengenai bagaimana penanganan pertama jika ada pasien yang terkena virus corona," tambah dr Naniek.

Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Maesal Rasyid, mengatakan agar seluruh masyarakat Kabupaten Tangerang agar tidak panik serta khawatir yang berlebihan terkait merebaknya virus corona (COVID-19). "Kami juga menyampaikan agar warga Kabupaten Tangerang tidak melakukan aksi borong masker untuk digunakan sendiri mencegah penularan virus tersebut. Kalau memang tidak sakit tidak perlu pakai masker berlebihan, apalagi sampai diborong semua. Nanti yang sakit malah tidak kebagian masker, akhirnya melakukan penularan," kata Maesal.

Maesal Rasyid juga mengatakan pemerintah Kabupaten Tangerang terus melakukan sosialisasi penyebab dan penanganan dini dari virus Corona yang akan digelar di seluruh kabupaten Tangerang.

"Atas instruksi Bupati dan wakil, barusan kami melakukan rapat koordinasi penanganan, yang hasilnya setiap camat dan kepala puskesmas di wilayahnya masing-masing akan melakukan sosialisasi kepada warganya terkait gejala dan penanganan dini Virus COVID-19," jelas Maesal.

Salah satu ciri yang memang bisa dilihat yaitu gejalanya meliputi, demam melampaui suhu 38 derajat Celcius, sakit kepala yang berkelanjutan,sesak nafas, hingga batuk pilek yang tidak kunjung reda. [] 

Berita terkait
Pemkot Tangerang Cegah Penyebaran Virus Corona
Untuk mencegah penyebaran virus corona di Kota Tangerang, Banten, Pemkot Tangerang menjalankan program sistem kewaspadaan dini