Maros - Badan Pengendalian Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maros telah melakukan pemetaan terhadap wilayah- wilayah yang rawan terkena bencana pada saat musim hujan tiba. Menurut Kepala BPDB Maros Frans Johan, di Maros ada tiga bencana alam yang kerap muncul yakni banjir, longsor, dan puting beliung.
“Hasil pemetaan dari BPBD Maros, kecamatan Bontoa, Maros Baru, Lau, Marusu, Turikale, Mc. Loe Simbang dan Bantimurung merupakan wilayah yang rawan terkena bencana banjir,” ujar Frans kepada Tagar, Jumat 3 Januari 2019.
Frans menambahkan, di musim penghujan juga rawan adanya tanah longsor khususnya wilayah- wilayah di Kabupaten Maros yang berada di daerah ketinggian seperti Kecamatan Cenrana, Camba, Mallawa dan Tompobulu.
Semoga tidak banjir seperti pada tahun 2019 lalu.
“Sementara itu, beberapa wilayah di Maros juga khususnya di Kecamatan Simbang, Bantimurung, Lau, Bontoa , Maros dan Turikale perlu mewaspadai juga angin puting beliung selain banjir,” tambah Frans.
Pihak BPBD lanjut Frans saat ini personel satuan tugas telah disebar ke beberapa wilayah yang dianggap rawan. Jumlah personil yang diterjunkan sebanyak 40 orang dan diharapkan keberadaan personil ini bisa cepat mengabarkan jika ada kondisi yang genting.
“Selain personil di lapangan, BPBD Maros juga menyiagakan posko utama yang beroperasi selama 24 jam. Posko ini akan siap menerima laporan dari warga terkait kebencanaan,” tambah frans.
Pihak BPBD Maros juga telah melakukan pengecekan terkait peralatan yang akan digunakan dalam penanganan kebencanaan, dan semua peralatan kebencanaan sudah di standbykan di posko dan gudang BPBD.
Sementara itu, salah seorang warga di Maros, Arifin berharap semoga bencana banjir di tahun 2019 tidak lagi terjadi pada tahun 2020 ini.
“Semoga tidak banjir seperti pada tahun 2019 lalu, semoga tahun 2020 meskipun hujan lebat tapi tidak sampai mengakibatkan bencana yang bisa menghambat pekerjaan,” ujar Arifin, pegawai di salah satu perusahaan swasta itu.
Diketahui, pada tahun 2019 silam, Kabupaten Maros mengalami banjir yang cukup besar sehingga mengakibatkan beberapa rumah warga hingga kantor bupati Maros juga ikut terendam banjir. []