Trump Ancam Ekonomi Turki Jika Serang Kurdi di Suriah

Donald trump ancam hancurkan ekonomi Turki jika melakukan penyerangan militer kelompok Kurdi, di Suriah yang merupakan sekutu AS.
Pasukan AS bersama pejuang YPG Kurdi melajukan kendaraan lapis bajanya di bagian utara Desa Darbasiyah Suriah, yang berbatasan dengan Turki, 28 April 2017 (Foto: AFP/Getty Images)

Instanbul - Presiden Amerika Serikat, Donald trump, mengancam akan menghancurkan ekonomi Turki jika bersikeras melakukan penyerangan militer terhadap sekutu AS, kelompok Kurdi, di Suriah.

"Sebagaimana yang saya nyatakan dengan keras sebelumnya, dan untuk menegaskan kembali, jika Turki melakukan apapun yang dalam hemat saya merasa hebat dan tak tertandingi, saya anggap keterlaluan. Saya akan hancurkan dan lenyapkan ekonomi Turki!" kata Trump dalam cuitannya di Twitter, Selasa, 8 Oktober 2019.

TSK tidak akan pernah mentoleransi pembentukan koridor terorisme di perbatasan kami.

Trump dianggap menelantarkan kelompok Kurdi dengan menarik pasukan AS dari Suriah. Keputusannya mendapat kecaman dari partai Demokrat serta teguran dari sesama anggota partai Republik di Kongres.

Sebelumnya pada Selasa, 8 Oktober 2019, pemerintah Turki menyatakan pihaknya telah menyelesaikan persiapan operasi militer di timur laut Suriah setelah AS menarik 50 prajurit pasukan khusus dari wilayah perbatasan Suriah pada Minggu, 6 Oktober 2019.

Penarikan pasukan AS mengakibatkan pasukan Kurdi di Suriah menjadi rentan terhadap serangan dari Angkatan Bersenjata Turki (TSK: Turkish Armed Forces). 

Bagi Turki, kelompok Kurdi dianggap teroris karena terkait dengan jaringan militan Kurdi. Mereka melancarkan sejumlah pemberontakan di dalam negeri Turki.

"TSK tidak akan pernah mentoleransi pembentukan koridor terorisme di perbatasan kami. Semua persiapan untuk operasi telah lengkap," tulis Kementerian Pertahanan Turki melalui cuitan di Twitter, Selasa, 8 Oktober 2019.

Dalam cuitan itu, menyebut urgensi mengambil tindakan di Suriah demi menciptakan stabilitas wilayah, serta agar warga Suriah bisa mendapat kehidupan yang aman.

Kendati demikian, Turki tidak serta merta memulai serangan ke utara Suriah, seperti diungkap oleh pejabat senior pemerintahan AS pada Senin, 7 Oktober 2019.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki, Hami Aksoy, menyatakan pada Senin malam, Turki mempunyai hak mendasar untuk mengambil langkah dalam rangka melindungi keamanan nasional negara dari ancaman teroris Suriah.

"Turki bertekad untuk menyapu bersih teroris dari wilayah Sungai Efrat di timur serta melindungi keamanan dan kelangsungan hidup selagi menerapkan zona aman dalam rangka mencapai perdamaian dan stabilitas," kata Aksoy dalam keterangan tertulis, Selasa, 8 Oktober 2019. []

Berita terkait
Erdogan Menangi Pemilu Presiden Turki, Oposisi Waspada
Erdogan mengatakan bahwa tidak ada pelanggaran pemilu yang cukup besar.
Suriah Merangkak Keluar dari Situasi Hancur Lebur
Suriah hancur lebur akibat konflik. Kini bangun dari tidur panjang.
Erdogan Janji Lanjutkan Operasi Militer di Suriah
Lebih dari 3,5 juta pengungsi Suriah, yang melarikan diri dari perang di negaranya, tinggal di Turki.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.