Humbahas - Empat unit traktor mini alat pertanian bantuan Kementerian Pertanian terbengkalai atau mangkrak di halaman kantor Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.
Kenapa bisa mangkrak, Kepala Dinas Pertanian dan stafnya masing-masing memberikan alasan berbeda kepada Tagar.
Informasi diperoleh, traktor sudah setahun tidak digunakan karena rusak dan tidak diperbaiki. "Kalau kita lihat sudah satu tahun traktor itu, kenapa saya kurang tahu," kata warga bermarga Lumbangaol belum lama ini.
Tampak traktor warnanya mulai memudar, atap, lampu dan kaca spion sudah pada copot. Kepala Dinas Pertanian setempat, Junter Marbun ditanya lewat WhatsApp, menjelaskan, traktor bukan mangkrak. Tapi dalam masa perbaikan.
Sebenarnya ini belum diperbaiki. Bukan seperti yang disampaikan kadis menunggu spare part, tidak
Dia katakan, pihaknya sedang menanti spare part yang sudah dipesan dari produsen. "Sedang perbaikan, menunggu spare part yang masih dalam pengiriman dari produsen," katanya, Minggu 30 Juni 2019.
Keterangan berbeda disampaikan bawahannya, Erianto Manullang, selaku penanggung jawab alat pertanian tersebut.
"Sebenarnya ini belum diperbaiki. Bukan seperti yang disampaikan kadis menunggu spare part, tidak," kata Erianto saat ditemui di kantornya.
Menurut dia, masalah sebenarnya karena tenaga teknis belum sempat memperbaikinya. Apalagi traktor sejenis masih tersedia dalam kondisi bagus, sehingga tak mengganggu kebutuhan masyarakat petani.
"Jadi traktor besar yang kita perbaiki dulu. Karena saya pikir lebih berfungsi ketika kita perbaiki ketimbang traktor mini yang 45 PK itu. Jumlah traktor mini sudah cukup memadai," katanya.
Perlu diketahui, sebanyak 55 unit alat pertanian bantuan Kementerian Pertanian sampai ke kabupaten ini. Ada harapan bantuan itu berkorelasi positif dengan peningkatan produktivitas pertanian dan pendapatan asli daerah (PAD) setempat.
Tapi faktanya, PAD dari sektor pertanian tahun lalu gagal memenuhi target. Menyasar Rp 1 miliar, yang diperoleh cuma Rp 820 juta.[]
Baca juga: