Jakarta - Tradisi Tahun Baru Imlek di Wihara Dharma Bhakti yang berada di Petak Sembilan, Taman Sari, Glodok, Jakarta Barat tidak jauh berbeda dengan yang ada di tempat lain, yaitu sembahyang.
"Tradisinya ya paling sembahyang, mengucapkan terima kasih sudah mendapatkan berkat rezeki dan berkat kesehatan, serta memanjatkan rasa syukur," kata pengurus Wihara Dharma Bhakti Herni kepada Tagar, Rabu, 22 Januari 2020.
Tahun depannya minta diberkati sehat, rezeki, serta keselamatan.
Herni menuturkan tradisi lainnya ketika tahun baru China itu, umat Tionghoa yang ada di sana selalu memanjatkan doa untuk kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya.
"Tahun depannya minta diberkati sehat, rezeki, serta keselamatan dalam hidup," ujar Herni.
Sebenarnya Wihara Dharma Bhakti juga memiliki tradisi sembahyang untuk mendoakan negara. Namun, kebiasaan tersebut bukan hanya dilaksanakan pada hari raya besar saja.
"Wihara ini sendiri biasanya ada tradisi berdoa untuk negara biar aman, dan sejahtera. Kebiasaan ini biasanya dilakukan setiap hari dan ada satu orang yang mewakili wihara ini jika sembahyang untuk negara," tutur dia.
Dari pantauan Tagar, Wihara Dharma Bhakti memang sedang melakukan proses persiapan dan pembenahan menyambut Imlek. Sejumlah pernak-pernik khas Imlek juga sudah terpasang di sana.
Beberapa persiapan tersebut dilakukan oleh pengurus wihara hanya untuk memberikan kenyamanan umat Tionghoa ketika akan merayakan hari istimewa itu.
Wihara Dharma Bhakti menjadi salah satu kelenteng tertua yang ada di Jakarta, selain kelenteng Ancol yang dibangun pada tahun 1650. Bangunan ini menjadi pusat tempat ibadah warga etnis atau keturunan Tionghoa di Petak Sembilan, Glodok, Jakarta Barat untuk beribadah, terlebih ketika perayaan Tahun Baru China tiba. []
Baca juga: