Jakarta - Produsen otomotif asal Jepang, Toyota mencatatkan penjualan sebesar 2,25 triliun yen atau US$20,6 miliar untuk tahun keuangan yang berakhir pada Maret 2021, melebihi penjualan tahun sebelumnya 2,04 triliun yen.
"Kinerja Toyota luar biasa bila dibandingkan dengan para kompetitornya. Toyota bisa mempertahankan produksi yang stabil dan merilis model tepat waktu di pasar utama," tutur Analis Otomotif di lembaga riset dan konsultan Tokyo, TIW, Satoru Takada, dikutip dari CNN Sabtu,14 Mei 2021.
Meski penjualan menurun pada paruh pertama tahun karena dampak virus corona, tapi di pertengahan tahun setelahnya kami melihat kenaikan penjualan di banyak daerah.
Sementara laba bersihnya pada 2020 melonjak 10,3 persen meski dihantam oleh pandemi covid-19. Selain itu, Toyota juga mengumumkan proyeksi pertumbuhan meski mengalami krisis cip semikonduktor.
Kepala Divisi Keuangan Toyota, Kenta Kon mengatakan, meski pandemi menghantam permintaan otomotif lantaran orang-orang tidak banyak bepergian selama pandemi, namun perusahaan asal Jepang ini bangkit lebih cepat dari para pesaingnya. Selain itu, Toyota juga berhasil mengatasi kelangkaan cip yang memaksa saingannya untuk memangkas target produksi.
"Meski penjualan menurun pada paruh pertama tahun karena dampak virus corona, tapi di pertengahan tahun setelahnya kami melihat kenaikan penjualan di banyak daerah," ungkapnya.
- Baca juga : Toyota Indonesia Siap Produksi Mobil Hybrid Mulai 2022
- Baca juga : Toyota Recall Ribuan Avanza di Malaysia, Indonesia Menyusul
Sementara untuk tahun buku yang berakhir pada Maret 2022, Toyota menargetkan dapat mencetak keuntungan bersih 2,4 persen lebih besar atau sebesar 2,3 triliun yen.
Sejatinya, pandemi telah memukul sektor otomotif global pada paruh pertama tahun lalu. tetapi, mulai pulih pada paruh kedua, terutama di Amerika Serikat dan Tiongkok. []