Jakarta - Tottenham Hotspur akhirnya resmi memecat manajer Mauricio Pochettino. Pencapaian buruk Tottenham di musim ini menjadikan Pochettino tak lagi dipertahankan. Posisinya disebut-sebut digantikan Jose Mourinho.
Performa Tottenham memang sangat buruk. Setelah mencapai final Liga Champions dan masuk empat besar di Liga Premier Inggris musim lalu, kini Tottenham terpuruk.
Klub London utara ini sesungguhnya masih memiliki peluang lolos ke babak selanjutnya di Liga Champions. Pada dua laga terakhir melawan Red Star Belgrade, mereka menang besar 5-0 dan 4-0.
Dewan harus membuat keputusan yang sulit. Pasalnya kami sudah melewati momen-momen tak terlupakan bersama Mauricio dan staf
Namun kinerja Pochettino tetap menjadi sorotan karena di kompetisi domestik, klub justru tertahan di papan bawah. Tottenham tercatat hanya menang tiga kali dari 12 laga di Liga Premier. Hasil imbang di laga terakhir melawan Everton dan Sheffield United menjadikan Tottenham berada di posisi 14 dengan poin 14. Mereka hanya unggul enam poin dari dari tim yang berada di zona degradasi.
Di Piala Liga, pencapaian Tottenham lebih parah. Mereka sudah tersingkir dipermalukan tim dari kasta keempat, Colchester United.
Tak Pernah Memberi Trofi
Performa buruk itu menjadikan Pochettino akhirnya diberhentikan. Apalagi selama lima setengah tahun menangani Tottenham sejak direkrut dari Southampton, dirinya tak pernah memberi trofi kepada klub.
"Klub mengumumkan bahwa Mauricio Pochettino dan staf pelatih, Jesus Perez, Miguel D'Agostino dan Antoni Jimenez telah menyelesaikan tugasnya." Demikian pernyataan resmi dari klub.
Pimpinan klub, Daniel Levy menuturkan bila Tottenham merasa berat melakukan perombakan. Bahkan ini merupakan keputusan yang tidak mudah untuk memberhentikan Pochettino. Namun keputusan ini yang terbaik yang harus diambil oleh klub.
"Kami sungguh berat melakukan perombakan. Dewan pun tidak mudah untuk mengambil keputusan. Dan, keputusan ini tidak dilakukan secara tergesa-gesa. Namun ini akibat dari hasil di kompetisi domestik yang mengecewakan di akhir musim lalu. Saat mengawali musim ini, kami juga memetik hasil yang sungguh mengecewakan," ujar Levy.
"Dewan harus membuat keputusan yang sulit. Pasalnya kami sudah melewati momen-momen tak terlupakan bersama Mauricio dan staf. Tetapi kepentingan klub harus diutamakan," ucapnya lagi.
"Mauricio dan staf tetap menjadi bagian dari sejarah kami. Saya harus menaruh hormat bagaimana dia mengatasi situasi sulit. Saya harus berterima kasih kepada dia dan staf pelatihnya," kata Levy.
Hanya keputusan klub memberhentikan Pochettino dipertanyaan kelompok suporter. Perserikatan Suporter Tottenham Hotspur (Tottenham Hotspur Supporters's Trust/THST) menilai terpuruknya tim seharusnya tidak dibebankan kepada Pochettino.
"Apalah manajer yang sepenuhnya bertanggung jawab? Bagaimana dengan kebijakan dewan soal gaji dan transfer pemain yang hanya membuat resah dan tak memuaskan"" Demikian pernyataan dari THST.
"Poch (sapaan Pochettino) telah memberikan banyak momen terbaik bagi suporter. Dia menjadikan Tottenham diperhitungkan kembali dan memiliki hubungan baik dengan fans. Kami tak akan pernah melupakan kebahagiaan yang dia bawa untuk kami." Demikian dari THST.
Tottenham belum menetapkan siapa pengganti Pochettino. Namun Mourinho yang pernah sukses menangani Chelsea disebut-sebut menjadi kandidat kuat.
Pria asal Portugal ini terakhir kali melatih Manchester United dan diberhentikan pada Desember tahun lalu. Selama menganggur, dirinya menjadi pandit sepak bola. []