Jakarta - Huawei dan penyedia navigasi dan peta digital TomTom dari Belanda menyatakan sudah mendekati keputusan akhir untuk bekerja sama dengan perusahaan teknologi asal China tersebut.
Dikutip dari Reuters, juru bicara TomTom, Remco Meerstra menginformasikan kesepakatan kerja sama sudah ada sejak beberapa waktu lalu, tapi memang belum diumumkan ke publik.
Meerstra menolak untuk menjelaskan lebih rinci tentang kesepakatan kerja sama ini, demikian dilansir dari Antara, Senin, 20 Januari 2020.
Aplikasi peta TomTom akan digunakan di smartphone Huawei, yang sejak pertengahan 2019 tidak bisa lagi menggunakan layanan dari Google Android secara penuh akibat perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China.
AS melarang perusahaan mereka berbisnis dengan perusahaan asal China, akibatnya Huawei tidak bisa menggunakan Android secara penuh, termasuk aplikasi populer seperti Google Maps.
Ponsel Huawei Mate 30 Pro, termasuk yang dijual di Indonesia, tidak memiliki aplikasi Google Play Store, mereka memasang pengganti bernama AppGallery.
Aplikasi TomTom yang akan hadir di ponsel Huawei berisi peta, informasi lalu lintas dan navigasi.
TomTom tahun lalu menjual divisi telematika mereka ke Bridgestone dari Jepang karena ingin fokus mengurus bisnis di bidang peta digital. []
