Kediri - Sejumlah warga Kabupaten Kediri tergabung dalam Aliansi Penegak Demokrasi Djayanti Kediri mendatangi dan bakar dupa di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri, Senin, 9 Maret 2020.
Perwakilan pengunjuk rasa, Khoirul Anam mendorong seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten Kediri seperti DPRD, KPU, Badan Pengawas Pemilu, dan partai politik untuk menolak calon tunggal di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kediri.
KPU dalam hal ini berkonitmen sesuai dengan sumpah kami , KPU penegak demokrasi.
"Kami meminta semua pihak termasuk KPU, DPRD, Bawaslu, dan partai agar mempunyai tujuan yang sama dengan kami, tidak terjadi calon tunggal. Ini bukan saja wacana, diberita-berita media lihat itu," ujarnya saat berorasi.
Sementara itu, Komisioner KPU Kabupaten Kediri Wisnu Wardana menegaskan pihaknya menerima tuntutan pengunjuk rasa agar tetap menjaga marwah demokrasi. Ia pun menegaskan akan melaksanakan tugas secara independen sesuai dengan sumpah jabatan yang diemban.
"KPU dalam hal ini berkonitmen sesuai dengan sumpah kami , KPU penegak demokrasi. KPU akan mengawal demokrasi dengan sebaik baiknya. Artinya kami punya target indeks demokrasi meningkat dan partisipasi meningkat," kata Wisnu Wardana.
Aksi unjuk rasa sempat memanas saat Komisioner KPU Kabupaten Kediri mengajak masuk perwakilan aksi untuk berdialog di dalam kantor KPU. Akibat aksi ini juga menimbulkan kemacetan karena aksi dilakukan di jalan raya. []