Jakarta - Tokopedia, salah satu e-commerce ternama di Indonesia yang mendukung pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk melakukan inovasi produk agar dapat bertahan di tengah pandemi Covid-19.
Apalagi, kata Vice President of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak selama ini Tokopedia merupakan marketplace digital yang sudah 'akrab' dengan pelaku UMKM dengan total jumlah penjual sebanyak 8,9 juta.
"Sebetulnya untuk di Tokopedia sendiri hampir 100 persennya UMKM. Kami memang punya beberapa ribu toko yang official store atau usaha besar, tapi mayoritas memang UMKM. Bahkan, 94 persennya itu ultra mikro. Itulah memang fokus kami," ujar Nuraini Razak saat diwawancarai Tagar TV, Rabu, 2 September 2020.
Meski tak mudah mengajak pelaku UMKM yang masih berjualan secara offline untuk mulai berjualan online, Tokopedia menurutnya tidak menyerah. Pada awal pandemi Covid-19, pihaknya melakukan berbagai cara untuk menarik minat pelaku UMKM terhubung dengan marketplace digital.
"Kami banyak melakukan kelas-kelas webinar, bahkan mulai dari WhatsApp grup, kita ngajak para UMKM untuk onboard online," ucapnya.
Alhasil, sejak Januari 2020 dan saat pandemi Covid-19, Tokopedia berhasil menggaet 1,7 juta pelaku UMKM untuk join. Dari 1,7 pelaku UMKM, kategori paling banyak bergabung sejak pandemi Covid-19 adalah penjual makanan dan minuman.
Selain mengajak pelaku UMKM offline bergabung dengan Tokopedia, pihaknya juga membebaskan biaya bagi pelaku UMKM, khususnya katergori alat kesehatan.
Tokopedia juga mulai berkampanye bersama pemerintah yakni 'Bangga Buatan Indonesia', kampanye 'Satu Dalam Kopi' untuk mendukung UMKM yang ikut terdampak pandemi Covid-19.
Dengan begitu, sejauh ini Tokopedia memiliki dua program untuk membantu UMKM, seperti 'Jaga Ekonomi Indonesia' dengan tidak memungut biaya untuk beberapa kategori selama pandemi dan gerakan 'Bangga Buatan Indonesia'.
"Kami sangat mendukung seluruh pengguna Tokopedia untuk sama-sama bantu jaga ekonomi Indonesia dan belilah produk lokal," tutur Nuraini. []