TNI dan Polri Siap Amankan Rumah Pengungsi Merapi

Polda Jawa Tengah, TNI dan BNPB siap mengamankan rumah warga di lereng Merapi yang ditinggal pergi mengungsi.
Seorang anggota Polri memberikan pemahaman ke wisatawan yang hendak menuju kawasan bunker Kaliadem, Sleman. Tim terpadu TNI, Polri, BNPB dan relawan siap amankan kampung dan rumah warga lereng Merapi yang ditinggal pergi mengungsi. (Foto: Tagar/Eka Kurniawan)

Semarang - Kepala Polda Jawa Tengah (Jateng) Inspektur Jenderal Polisi Ahmad Luthfi menyatakan kesiapan anggota Polri mengamankan kawasan rawan bencana erupsi Magelang dari tindak pidana pencurian. Bersama dengan TNI, kampung maupun rumah warga yang ditinggal mengungsi akan dipantau keamanannya.   

Penegasan ini disampaikan Ahmad Luthfi usai upacara peringatan Hari Pahlawan di halaman kantor Gubernur Jawa Tengah di Semarang, Selasa, 10 November 2020. 

"Jadi TNI, Polri, bersama tim terpadu dengan BNPB, akan memantau daerah-daerah yang ditinggalkan masyarakat," ucap dia. 

Dan masyarakat juga ikut. Jadi perwakilan warga kami tunjuk untuk bersama-sama kami ikut menjaga keamanan di sana.

Ahmad Luthfi menyebut guna memudahkan pemantauan dan penjagaan rumah pengungsi ini, tim terpadu akan didampingi perwakilan masyarakat setempat. Dengan demikian, patroli keamanan tim gabungan TNI, Polri, dan BNPB, akan lebih berjalan efektif mengingat yang mengetahui detail kondisi rumah adalah warga sendiri. 

"Dan masyarakat juga ikut. Jadi perwakilan warga kami tunjuk untuk bersama-sama kami ikut menjaga keamanan di sana. Karena bagaimanapun juga ini untuk kepentingan masyarakat juga," jelas dia. 

Tak hanya dari sisi keamanan, tim terpadu TNI, Polri, dan BNPB, juga telah memetakan tempat-tempat pengungsian alternatif jika ada ekskalasi besar pengungsian ketika erupsi terjadi. Tenda-tenda pengungsian berukuran besar yang bisa menampung banyak orang telah disiapkan. 

"Tim terpadu telah menyiapkan beberapa tempat, semisal sekolah, kantor pemerintahan, tenda-tenda bivak yang dimungkinkan. Manakala ada eskalasi meningkat yang harus ada pergeseran masyarakat, minimal satu tempat untuk 600 orang, telah kami siapkan," beber dia.   

Dengan segala kesiapan itu, masyarakat yang berada di Kawasan Rawan Bencana III erupsi Merapi tak perlu khawatir dengan rumah yang ditinggalkan maupun soal tempat pengungsian. Sebab pemerintah dan tim terpadu telah menyiapkan antisipasi penanganan bencana dengan baik dan matang.   

 Baca juga: 

Diketahui, BPPTKG Yogyakarta telah mengumumkan peningkatan kewaspadaan aktivitas Gunung Merapi dari level II atau Waspada menjadi level III atau Siaga per Kamis, 5 November 2020. 

Dengan peningkatan status tersebut, pemerintah bersama tim terpadu telah melakukan evakuasi kepada kelompok masyarakat rentan yang tinggal di radius lima kilometer dari puncak Merapi ke titik pengungsian. Hingga saat ini sudah ada sekitar seribu warga yang tinggal pengungsian yang tersebar di Magelang, Klaten, Boyolali dan Sleman. []  

Berita terkait
Erupsi Merapi Makin Dekat, BPPTKG Yogyakarta: Level Siaga
Tanda-tanda erupsi Merapi makin dekat. BPPTKG meningkatkan status kewaspadaan dari level II atau waspada menjadi level III atau siaga.
Suasana Pengungsian Merapi di Glagaharjo Cangkringan Sleman
Sebanyak 185 jiwa Dusun Kalitengah Lor di lereng Merapi sudah mengungsi di Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Begini suasananya.
Evakuasi Hewan Ternak 294 Ekor Milik Warga Lereng Merapi
Hewan ternak milik warga Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, sudah dievakuasi ke lokasi yang aman.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.