TMSBK Bukittinggi Rugi Miliaran Rupiah Selama Corona

Taman Marga Satwa Budaya dan Kinantan (TMSBK) Bukittinggi mengalami kerugian miliaran rupiah selama pandemi Covid-19.
Macan dahan, salah satu dari sekian banyak satwa betina di TMSBK dalam kondisi bunting saat ini. (Foto: Tagar/Istimewa)

Bukittinggi - Sektor pariwisata termasuk aktivitas yang lumpuh total selama wabah corona berlangsung di Indonesia. Pendapatan pemerintah dari sektor ini hancur dan merosot tajam sejak tiga bulan terakhir.

Positifnya, satwa merasa nyaman dan ada yang menjadikannya sebagai musim kawin.

Seperti yang dialami Pemko Bukittinggi. Taman Marga Satwa Budaya dan Kinantan (TMSBK) alias kebun binatang yang selama ini menjadi salah satu sumber unggulan pendapatan asli daerah (PAD), justru turun drastis selama pandemi terjadi.

Kabid TMSBK Dinas Pariwisata Bukittinggi Ikbal membenarkan hal tersebut. Menurutnya, meski rugi dari segi pendapatan, keadaan ini juga membawa berkah tersendiri bagi hewan-hewan yang ada di TMSBK.

Menurut Ikbal, selama TMSBK ditutup, banyak hewan yang memasuki musim kawin. Bahkan beberapa minggu terakhir, satwa betina saat ini sudah dalam kondisi bunting.

"Ada positif dan ada negatifnya juga penutupan selama 2,5 bulan ini. Positifnya, satwa merasa nyaman dan ada yang menjadikannya sebagai musim kawin, salah satunya macan dahan. Saat ini ada beberapa hewan atau satwa penghuni TMSBK yang bunting," katanya, Jumat, 5 Juni 2020.

Efek negatifnya, kata Ikbal, tentu karena merosotnya pendapatan TMSBK. Selama penutupan kunjungan dari tanggal 20 maret sampai 29 Mei lalu, estimasi kerugiaan TMSBK mencapai Rp 3,5 miliar.

Padahal sebelum corona melanda, target pendapatan dari TMSBK tahun 2020 ini mencapai Rp 15 miliar.

"Kita mengajukan revisi target PAD dari TMSBK sebesar Rp 7 sampai Rp 8 miliar. Sebab, hingga Mei pendapatan TMSBK hanya sekitar Rp 3 miliar," ujarnya.

Dia memastikan 335 ekor dari 122 jenis hewan atau satwa termasuk ikan hias yang menghuni TMSBK saat ini, dalam keadaan sehat. Apalagi, hewan tersebut selalu dipantau tim dokter hewan TMSBK.

"TMSBK ini milik Pemerintah Kota Bukittinggi. Makannya telah dianggarkan dalam APBD setiap tahun. Setiap bulan untuk makanan hewan penghuni TMSBK ini berkisar Rp 180 juta sampai Rp 200 juta," katanya.

Memasuki era New Normal, Pemerintah Kota Bukittinggi kembali membuka objek wisata untuk umum. Resminya sudah dimulai sejak awal Juni 2020. Bahkan, sejumlah objek wisata di Bukittinggi sudah kembali ramai diserbu pengunjung berberapa hari dalam terakhir.

"TMSBK dibuka sejak hari Sabtu, 30 Mei kemarin. Kunjungan ke TMSBK sebanyak 500 orang lebih, dan pada Minggunya meningkat jadi 1.000 orang lebih," tuturnya. []

Berita terkait
Layanan IGD RSAM Bukittinggi Dibatasi
Pelayanan IGD RSAM Bukittinggi dibatasi sementara waktu untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.
Pasutri Terpapar, Positif Corona di Bukittinggi 12
Total warga Bukittinggi terpapar Covid-19 berjumlah 12 orang. Lima di antaranya sembuh.
1 DPO Pengeroyok Buruh Tewas di Bukittinggi Diciduk
Satu dari tiga buron pengeroyok yang menewaskan seorang buruh di Bukittinggi diringkus polisi.
0
Langkah Emma Raducanu Terhenti di Babak Kedua Wimbledon 2022
Petenis Inggris, Emma Raducanu, unggulan No 10, dikalahan petenis Prancis, Caroline Garcia, di babak kedua grand slam Wimbledon 2022