Tito ke Praja IPDN: Kekerasan Buat Bentuk Karakter, Bullshit

Tito Karnavian menegaskan, perkataan bahwa kekerasan di IPDN untuk membentuk Karakter itu bullshit dan akan ditindak secara hukum pidana.
Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian. (Foto:Tagar/Kemendagri)

Jakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menegaskan, akan memecat dan menuntut sesuai hukum pidana praja yang melakukan kekerasan di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).

Mendagri menyampaikan ini, saat memberi kuliah umum Praja IPDN di Lapangan Parade Abdi Praja IPDN Jatinangor, Sumedang Jawa Barat, Sabtu 7 November 2020.

Jadi kalau ada junior-junior yang melihat ada senior mengatakan ini untuk membentuk itu (karakter), bullshit itu. Dendam tidak boleh diturunkan.

Sehingga Mendagri menekankan, jika ada yang mengatakan bahwa kekerasan itu dalam rangka membina supaya lebih disiplin, baginya itu omong kosong. Sebab, Mendagri melihat kekerasan di lembaga pendidikan tidak banyak manfaatnya.

" Saya sudah sekolah di mana-mana, sekolah di Inggris, Amerika, Australia, New Zealand saya juga melihat sekolah Hometown Academy Singapura, tidak ada pukul-pukulan tetapi mereka bisa bekerja profesional," ucapnya.

Mendagri sekali lagi menegaskan, bahwa ia akan perintahkan untuk memecat praja pelaku kekerasan tanpa pandang bulu di sekolah penghasil pamong tersebut.

Tito KarnavianMenteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian. (Foto:Tagar/Kemendagri)

“Sanggup untuk tidak ada kekerasan? Terutama yang senior, sanggup tidak? Anda harus memberi contoh, yang tingkat 4, sudah cukup kekerasan jangan dilanjutkan jangan meninggalkan legacy atau warisan yang buruk kepada junior-junior. Kalau kedengaran itu saya akan perintahkan kepada Pak Rektor untuk pecat, laporkan ke polisi dan pidanakan," tegasnya.

kekerasan tidak boleh ada lagi di IPDN. Mendagri memeintahkan, jika memang ada praja yang salah, hukuman fisik masih dibolehkan, seperti push up atau squad jam. Tetapi jangan sampai menghukum dengan tindakan fisik seperti memukul dan menendang.

" Kalau ada yang salah tindak fisik saja tidak apa-apa, squad jam atau push-up yang bisa membuat sehat, tapi juga capek juga, tapi tidak merusak. Tapi kalau pemukulan, betapa banyak yang menjadi korban, ada yang patah rusuknya, ada yang kakinya cacat. Orang tua yang mengirim anaknya untuk sekolah di sini bukan mengharapkan anaknya untuk dipukul, digebuki. Tolong dipahami betul itu," jelas Mendagri.

Intinya, semua elemen di IPDN, harus memutus mata rantai kekerasan. Sebab budaya kekerasan itu tidak berguna tapi hanya melahirkan dendam berkepanjangan.

“Jadi kalau ada junior-junior yang melihat ada senior mengatakan ini untuk membentuk itu (karakter), bullshit itu. Dendam tidak boleh diturunkan," kataya.

Meski demikian, ia juga mengapresiasi, satu tahun menjadi Mendagri, dirinya belum mendengar ada praktek kekerasan di IPDN. .

“Mudah-mudahan benar tidak ada kekerasan di IPDN,” tutup Tito. []

Berita terkait
Mendagri Tito Lantik Nova Gantikan Irwandi Gubernur Aceh
Mendagri, Muhammad Tito Karnavian secara resmi melantik Nova Iriansyah sebagai Gubernur Aceh mengantikan Irwandi Yusuf.
Mendagri: UU Ormas Cukup Daftar Tanpa Izin Bisa Picu Masalah
Tito Karnavian mengatakan, UU Ormas membuat sejumlah ormas dapat mendaftarkan organisasinya tanpa mendapat izin dan kemudian memicu masalah.
Mendagri: Keberagaman Kekuatan Sekaligus Potensi Konflik
Mendagri Tito Karnavian mengatakan, kemajemukan bisa jadi kekuatan namun jika tidak dirawat bisa menimbulkan potensi konflik.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.