Jakarta – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, menganjurkan kepada masyarakat untuk menghindari minum air dingin di tengah pandemi Covid-19. Sebab menurutnya air es bisa menyebabkan virus bertahan lama.
Kalau seandainya mau minum, mintalah minum yang panas, dan bersihkan bagian-bagian yang mungkin dipegang orang lain, seperti telinga cangkir, bawahnya cangkir semprot dulu, bersihkan dulu ya dengan sabun atau hand sanitizer, sehingga semua yang disentuh orang lain sudah clear, baru kita minum minuman panas, karena dengan air mendidih dia mati.
"Upayakan hindari betul minuman yang dingin, es-esan. Ingat, virus ini adalah virus berlemak, sifat lemak itu makin kuat di tempat yang dingin, dia akan mengeras. Upayakan hindari minuman dingin, minuman es, dan lain-lain, karena virus ini akan kuat di tempat dingin virus berlemak," kata Tito dalam Rapat Koordinasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2020 di YouTube Kemendagri pada Selasa, 6 Oktober 2020.
Selain itu, Tito juga memberitahukan agar masyarakat mensterilkan dahulu benda yang akan dipegangnya seperti cangkir.
"Kalau seandainya mau minum, mintalah minum yang panas, dan bersihkan bagian-bagian yang mungkin dipegang orang lain, seperti telinga cangkir, bawahnya cangkir semprot dulu, bersihkan dulu ya dengan sabun atau hand sanitizer, sehingga semua yang disentuh orang lain sudah clear, baru kita minum minuman panas, karena dengan air mendidih dia mati”, ujar Tito.
Dia juga mengatakan selama Corona ini membuat kebijakan agar pegawai di Kemendagri tidak makan makanan dari luar. Dia meminta seluruh pegawai Kemendagri membawa bekal selama pandemi ini.
- Baca Juga : Tito Karnavian: Data Kependudukan yang Masuk Sudah 98%
- Baca Juga : Tito Karnavian: Kampanye Hitam Tindakan Pidana
"Di Kemendagri saya sudah meminta salah satu kebijakan saya agar makan siang, minuman, bawa masing-masing. Jadi seperti kita sekolah dulu, pakai kotak plastik Tupperware itu bawa roti, atau bawa nasi sayur dan lain-lain dalam tempat yang sama, bawa sendok-garpu masing-masing yang dibawa dari rumah” ungkap Tito.[]