Tips Pemasaran untuk Millennial dari Taylor Swift

Faktanya, 70 persen konsumen pria muda (65 persen wanita muda) mengatakan bahwa mereka bisa “terhubung” dengan rasa takut itu.
Penghasilan bisnis (Foto: Tagar/Freepik)

Jakarta - Keberhasilan usaha penyanyi dan penulis lagu ini memang bukan sesuatu yang mengherankan lagi.

Di luar bakat musiknya, ada ketajaman bisnis yang secara pasti tahu bagaimana memasarkan setiap karya yang dikeluarkan.

Anda harus menjadi seorang pakar pemasaran hebat untuk melakukan apa yang Taylor dan timnya lakukan.

Ia dapat menjual album CD dan menjual tiket seharga $280 juta ke seluruh dunia, dimana mayoritas fans yang dimilikinya adalah kalangan millenial.

Hal ini tentunya cukup untuk membuktikan bahwa Taylor Swift adalah master pemasaran kepada kaum millennial, berikut adalah 3 tipsnya.


Luangkan Waktu Untuk Menghargai konsumen Anda

Taylor Swift dikenal karena hubungannya yang kuat dengan penggemar. Dia menghormati mereka dan sering berusaha untuk berinteraksi dengan mereka.

Sebelum dia merilis 1989, Swift secara pribadi mengundang 89 penggemar ke masing-masing rumahnya untuk mendengarkan musiknya dan memberikan feedback mereka.

Selain aplikasi FOMO yang kuat ini, keramahan yang dia berikan kepada penggemar juga diakui menyebabkan kesetiaan dan dukungan yang banyak atasnya.

Dia terus menunjukkan rasa terima kasih kepada para fans melalui banyak peluang yang ada. Misalnya, dua penggemar Tumblr terbesarnya merasakan cinta ini secara langsung di iHeart Music Awards 2015. Swift meluangkan waktu untuk menemui mereka dan mengundang mereka ke mejanya.

Sementara hadiah dan kesempatan spesial selalu menjadi bonus, waktu masih menjadi salah satu mata uang terbaik sebagai bentuk apresiasi yang bisa Anda berikan untuk konsumen.

Itulah sebabnya peluang yang mendorong interaksi pribadi dengan dan penghargaan oleh konsumen akan memperkuat ikatan emosional mereka dengan Anda.

Konsumen yang merasa memiliki hubungan dengan Anda dan komunitas Anda kemudian dapat menciptakan efek riak.

Penggemar ini sering menjadi duta merek asli yang dengan senang hati akan berbagi pesan kepada orang-orang disekitarnya.

Dengan 91 persen generasi di bawah 30 tahun yang bersedia melakukan pembelian berdasarkan rekomendasi teman, efek riak ini bisa menjadi kekuatan yang sangat kuat untuk Anda.


Ciptakan Pengalaman Spesial

Dengan lebih dari 38 artis tamu yang berbeda, termasuk bintang pop seperti Selena Gomez dan veteran industri seperti The Rolling Stones, Taylor berhasil membuat setiap konser menjadi unik, sehingga ia selalu membuat penggemar yang hadir merasa memiliki memori eksklusif.

Singkatnya, Swift memahami bahwa penghargaan yang diinginkan oleh generasi millenial saat ini adalah suatu pengalaman spesial.

Dia tahu bahwa penggemarnya mendambakan pengalaman dan kenangan yang berarti lebih dari yang mereka lakukan.

Faktanya, sebuah studi menunjukkan bahwa tiga dari empat kalangan millenial akan memilih membelanjakan uangnya untuk mendapatkan sebuah pengalaman atau kejadian selama pembelian.

Hal ini tentu sangat masuk akal karena perasaan memiliki barang baru akan memudar dengan cepat, tapi kenangan untuk berbagi dengan teman selalu tersimpan secara istimewa.

Dalam hal ini, penggemar tidak hanya membeli tiket konser dari Taylor Swift, tapi mereka juga membeli ke dunianya.

Mereka bergabung dengan lingkaran dalam dari teman sebayanya yang berpikiran sama untuk berbagi pengalaman unik yang selalu dapat mereka lihat kembali.


Gunakan FOMO (Fear of Missing Out) Untuk Selamanya

FOMO, atau dikenal sebagai “takut kehilangan,” adalah kekuatan yang sangat kuat untuk millenial dan berasal dari penciptaan komunitas yang saling memiliki.

Seperti halnya kekuatan apapun, FOMO dapat membuat konsumen merasa spesial atau bisa memicu perasaan terisolasi dan harga diri yang melemah jika mereka mengalami kehilangan.

Taylor Swift menunjukkan keefektifan FOMO untuk mendorong keterlibatan konsumen dan loyalitas mereka.

Mengingat akan strategi penjualan album senilai $5 juta yang dia jual sampai saat ini, FOMO adalah faktor pasti dalam pemasaran dan kesuksesan CD Swift. Setiap album yang terjual selalu mencakup foto dan pesan pribadi untuk penggemar.

Album juga selalu disertai setidaknya satu dari lima kumpulan foto polaroid eksklusif. Ditambah lagi, penggemar juga menerima kode khusus yang bisa membuat mereka memiliki kesempatan untuk memenangkan hadiah bertemu langsung dengan Swift. Mereka yang tidak membeli CD melewatkan semua hal eksklusif yang ada.

Pemasaran yang disebabkan oleh FOMO dapat menghasilkan buzz sosial dan publisitas gratis karena penggemar merasa antusias untuk berbagi pembelian eksklusif mereka di media sosial dengan teman mereka.

Faktanya, 70 persen konsumen pria muda (65 persen wanita muda) mengatakan bahwa mereka bisa “terhubung” dengan rasa takut itu.

Itulah tadi 3 tips pemasaran kepada millenial yang telah dipraktikan oleh Taylor Swift dan sukses menghasilkan pundi-pundi penjualan yang luar biasa.[]


(Erlangga)

Baca Juga:

Berita terkait
Penyebab Corey Taylor ‘Slipknot’ dan Machine Gun Kelly Ribut
Dalam wawancara itu, Corey Taylor menyebutkan dirinya kesal dengan musisi yang berubah haluan genre.
Ed Sheeran dan Taylor Swift Kembali Kerja Sama Setelah 10 Tahun
Penyanyi Amerika itu mengungkapkan daftar judul lagu-lagu di album barunya ‘Red’ (versi Taylor)
Penghasilan Taylor Swift Tertinggi di AS pada 2020
Musisi Taylor Swift menjadi musisi dengan penghasilan tertinggi di Amerika Serikat (AS) pada 2020, Berikut ulasannya.