Tips Mengendarai Motor Saat Hujan, Terutama Terbobos Banjir

Berikut tipas untuk menghindari kecelakaan saat berkendara di musim hujan yang dikutip dari berbagi sumber.
Ilustrasi berkendara saat hujan (Foto: Tagar/Pexels/Cottonbro)

TAGAR.id, Jakarta - Sebagian wilayah DKI Jakarta bari-baru ini dilanda banjir akibat intensitas hujan yang tinggi. Tak jarang, banjir bisa memutus jalan penghubung.

Jika terpaksa harus lewat daerah banjir, pengguna motor matic tampaknya harus lebih waspada. Selain mewaspadai lubang dalam genangan air, pengguna motor matic juga harus waspada terhadap motor yang mogok.

Motor yang mogok di tengah genangan air salah satunya disebabkan oleh masuknya air di saringan udara yang cukup besar.

Berikut beberapa gangguan yang akan dialami. Yang pertama adalah air yang masuk ke dalam CVT, dapat mengganggu kinerja dan bahkan menyebabkan putaran belt menjadi "los".

Kedua, air yang masuk melalui saringan air yang dapat menyebabkan motor mogok.

Mekanik senior Omega Motor di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, Babe pernah mengatakan, kebanyakan pengguna motor matic tak tahu posisi saringan udara pada kendaraannya.

"Kalau bebek atau sepeda motor sport kelihatan banget posisi lubang saringan udaranya."

"Kalau skutik beda-beda, ada yang tinggi sampai di balik jok, ada yang tampak. Ini yang pengguna harus bisa mengenali agar tahu batasan menerjang air," kata Babe.

Jadi jika ingin menerobos genangan atau banjir, perhatikan posisi saluran angin motor. Jika letaknya cukup tinggi, kamu bisa sedikit lebih tenang.

Selain memperhatikan letak lubang saringan udara, kamu juga harus paham sumber kelistrikan motor.

Memerhitungkan cara mengendarai sekaligus menerabas genangan air merupakan hal yang wajib agar motor tidak mogok.


Tips mengendarai motor saat musim hujan

Selain menerobos banjir, jalanan yang licin juga menjadi momok bagi pengendara roda dua. Kondisi aspal yang basah dan kondisi ban motor yang tidak layak menjadi penyebab kecelakaan.

Termasuk mengecek kondisi ban. Jika ban yang sudah tidak layak, maka sudah saatnya untuk mengganti ke ban yang baru.

Selain itu, saat berkendara di saat hujan, teknik pengereman juga harus diperhatikan. Teknik pengereman yang benar akan membuat motor tidak tergelincir saat jalan basah.

Berikut tipas untuk menghindari kecelakaan saat berkendara di musim hujan yang dikutip dari berbagi sumber.


1. Cek kondisi ban

Ban merupakan hal yang paling utama diperhatikan saat berkendara di musim hujan. Kondisi ban yang sudah tidak layak dapat membuat pengendara mudah tergelincir saat melewati jalan basah.

Segeralah ganti ban bila kondisi ban sudah aus atau ulir pada ban sudah tidak terlihat. Jika menggunakan ban untuk jalan kering, ada baiknya untuk menggantinya ke ban yang diperuntukkan di jalan basah.


2. Teknik pengereman

Mengemudikan motor di jalan yang basah berbeda dengan di jalan dengan kondisi yang kering. Termasuk di segi pengereman.

Teknik pengereman saat berada di jalan yang licin adalah jangan menarik tuas rem terlalu dalam. Selain itu jangan pula melakukan pengereman secara mendadak.

Teknik ini berguna bagi pengguna kendaraan yang belum memiliki fitur Antilock Breaking System (ABS).

Jika kendaraanmu menggunakan ABS, maka saat kamu melakukan pengereman yang mendadak atau menarik tuas terlalu dalam, maka sistem ABS akan bekerja dengan sendirinya.

ABS diciptakan untuk tidak mengunci ban saat melakukan pengereman dengan keras.


3. Kontrol laju kendaraan

Dengan harapan cepat sampai tujuan, banyak pengguna motor melaju terlalu kencang saat sedang terjadi hujan. Memacu motor terlalu kencang dapat membuat pengendara lebih berisiko mengalami kecelakaan.

hal tersebut disebabkan karena saat melaju kencang, mata kita terfokus ke depan tampa memerhatikan kanan dan kiri. Terlebih lagi saat sedang turun hujan, pandangan mata akan terbatas.

Jadi, jangan pernah melaju kencang saat di jalan yang licin atau saat sedang terjadi hujan. Jika terjadi hujan deras, ada baiknya untuk berteduh dan meminum secangkir teh hangat.


4. Gunakan jas hujan Training

Jas hujan Training adalah jas hujan yang memiliki dua bagian. Dua bagian tersebut adalah celana dan jaket.

Jas hujan model ini lebih aman karena tidak ada bagian yang terbang saat berkendara. Kasus kecelakaan tunggal saat menggunakan jas hujan banyak dialami oleh pengguna jas hujan ponco (batman).[]

Baca Juga:

Berita terkait
Hyundai Motor Luncurkan Sedan Listrik Perdana
Mereka yakin, sedan ini dapat membantu perusahaan meningkatkan pangsa pasar kendaraan listrik yang dikuasi perusahaan milik Elon Musk
Kemensos Gelar Workshop Pengenalan Motor Listrik, untuk Tingkatkan Kualitas SDM Papua
Workshop pengenalan motor listrik jenis e-trail ini merupakan rangkaian tindak lanjut dari arahan Mensos untuk meningkatkan kualitas SDM Papua.
Gus Halim Sebut Desa Wisata Motor Ekonomi Desa Pasca Covid-19
Gus Halim mengatakan ektor Desa Wisata masih menjadi andalan dalam mendorong kebangkitan ekonomi desa pasca Pandemi.