Pandeglang - Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian nelayan yang hilang di Selat Sunda. Namun, menghadapi kendala, berupa cuaca buruk di perairan setempat, sehingga pencarian sementara dihentikan.
"Kita hentikan pencarian nelayan yang hilang itu hingga sore karena gelombang tinggi disertai angin kencang dan hujan deras," kata Kasi Operasi Basarnas Banten Heru di Pandeglang, Senin, 22 Juni 2020, seperti diberikan Antara.
Kami berharap nelayan itu ditemukan dalam kondisi selamat.
Tim SAR gabungan terdiri dari Basarnas Banten, Jakarta, Lampung, Lanal Banten, Polairud, KSOP Banten, TNI AL, ASDP Merak, dan SAR. Pencarian terhadap tujuh nelayan belum membuahkan hasil karena cuaca buruk melanda perairan Selat Sunda.
Pencarian nelayan telah berlangsung empat hari setelah kecelakaan KM Puspita Jaya yang ditumpangi 16 nelayan. Mereka yang selamat sembilan orang, sedangkan nelayan yang masih dalam pencarian tujuh orang.
Berdasarkan informasi dari yang selamat, tujuh nelayan berenang ke Pulau Panaitan, namun berdasarkan arus air dipastikan menuju Pulau Sumatera. Kecelakaan laut menimpa nelayan itu di sekitar Pulau Panaitan menuju Pulau Rakata.
"Kami berharap nelayan itu ditemukan dalam kondisi selamat," ujarnya.
Sebanyak tujuh nelayan yang belum ditemukan, yakni Jamal, 25 tahun, Suri, 50 tahun, Tastirah, 50 tahun, Sancan, 35 tahun, Boler, 30 tahun, Rasmin, 30 tahun, dan Joni, 30 tahun. []