Tiket Pesawat Mahal, Budi Karya Sumadi Diganti?

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (BKS) diisukan akan terkena reshuffle kabinet Jokowi.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. (Foto: Tagar/ Eno Suratno Wongsodimedjo)

Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (BKS) diisukan akan terkena reshuffle kabinet Jokowi, jelang periode pertama kepemimpinannya berakhir.

Sebelumnya, tagar #PecatBudiKarya menggelora di lini masa media sosial Twitter, bahkan menjadi trending topic. Tuntutan disuarakan, lantaran Budi Karya dianggap tidak becus mengurusi mahalnya harga tiket pesawat komersial, yang naik sejak Desember tahun lalu.

Menanggapi hal itu, Pengamat Transportasi sekaligus Kordinator Koalisi Warga Untuk Transportasi (KAWAT), Azaz Tigor Nainggolan mengatakan, sampai saat ini Budi Karya Sumadi masih layak dipertahankan. 

Pasalnya, banyak keberhasilan BKS yang dinilainya tidak adil, jika disandingkan dengan satu buah kegagalan menjaga kestabilan harga tiket pesawat,

Lagi pula, kata pria yang akrab dipanggil Bang Tigor itu, tingginya harga tiket pesawat bukan semata tanggung jawab pemerintah. Melainkan banyak pihak termasuk penyedia jasa atau perusahaan operator.

"Kalau saya sih melihat, pak Budi Karya yang sekarang masih cocok," kata Bang Tigor, kepada  Tagar, Jumat 10 Mei 2019.

"Kalau kenaikan tiket pesawat yang saat ini terjadi, tidak bisa jadi ukuran kegagalannya pak Budi Karya kalau menurut saya. Karena, itu bukan hanya tanggung jawab pemerintah, itu para operatornya, para maskapainya," kata dia lagi.

Selain itu, banyak faktor yang diakui Bang Tigor, membuat seorang Budi Karya Sumadi menjadi layak untuk dipertahankan.

Keberhasilan meregulasi moda transportasi daring, membangun dan memperbaiki sarana transportasi massal, serta kecakapan dan pengalaman yang dia miliki selama menjabat menteri.

Menurut Bang Tigor, BKS merupakan sosok yang terbuka dan responsif, terhadap kritik atau keluhan yang disampaikan masyarakat.

"Saya melihat dalam masanya pak Budi Karya, Indonesia bisa punya regulasi lengkap terhadap transportasi online. Kebetulan itu kan yang saya geluti. Kami yang meminta pemerintah supaya mengakui dan meregulasi transportasi online, khususnya Ojek Online. Itu kan langsung ada regulasinya. dibuat, sampai tarifnya, inti substansinya," ucap Bang Tigor.

"Pada masa beliau ini juga, berapa banyak bandara yang dibangun? Berapa pelabuhan? Pengembangan transportasi lautnya? Atau perbaikan di sektor kereta api dan transportasi darat? Saya kira itu sudah cukup jadi modal ya. Bahwa pak Budi Karya ini masih cocok untuk dipertahankan kembali sebagai menteri perhubungan," lanjutnya.

"Pak Budi itu juga cukup mau mendengar. Responsif. Masalah tiket pesawat menurut saya juga tetap didengar oleh beliau, tapi itu tadi, penentunya kan bukan ada di pemerintah," tutup pria asal Medan itu.

Baca juga:

Berita terkait
0
Beli Migor Pakai PeduliLindugi Dinilai Sulitkan Rakyat
Masyarakat kelas menengah ke bawah dan tidak semua masyarakat mempunyai android. Dia juga mempertanyakan, mengapa orang susah dibikin susah.