Tiga Hal yang Harus Dipahami dalam Investasi di Usia Muda

Pandangan lama bahwa investasi hanya bisa dilakukan oleh kalangan usia matang, sudah tidak lagi relevan.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

TAGAR.id, Jakarta - Dalam Mengelola investasi pribadi di pasar finansial saat ini sudah menjadi gaya hidup produktif di kalangan anak muda atau pekerja pemula. 

Pandangan lama bahwa investasi hanya bisa dilakukan oleh kalangan usia matang, sudah tidak lagi relevan. Ini terlihat dari data demografi investor di Indonesia yang semakin banyak didominasi oleh kelompok usia muda milennial berikut beberapa aspek yang di perlukan dalam memulai investasi.


1. Miliki tujuan keuangan yang jelas

Bila Anda hendak memulai investasi adalah mendaftar tujuan keuangan yang hendak dicapai melalui investasi. Tujuan keuangan secara sederhana dimaknai sebagai sebuah kondisi yang ingin diwujudkan terkait target dana finansial tertentu pada periode tertentu. Dengan memiliki tujuan keuangan, cara investasi yang Anda lakukan dapat lebih terarah karena memiliki target dan strategi jelas

Tujuan keuangan juga bisa Anda bagi menurut target waktu. Pertama, tujuan keuangan jangka pendek adalah tujuan keuangan yang ingin diwujudkan dalam waktu kurang dari 3 tahun. Contohnya: dana mudik dan liburan akhir tahun, dana uang muka rumah pertama, dan lain sebagainya. Kedua, tujuan keuangan jangka menengah yaitu target dana yang ingin Anda dikumpulkan dalam rentang 3-5 tahun.


2. Tentukan instrumen investasi

Setelah memiliki tujuan keuangan yang sudah dikategorisasi berdasarkan jangka waktu pencapaian, selanjutnya Anda bisa mulai menentukan pilihan instrumen investasi yang tepat sesuai time horizon tujuan keuangan dan profil risiko Anda. Time horizon sangat penting karena akan mempengaruhi penilaian terhadap risiko sebuah instrumen investasi dan efektivitasnya dalam membantu Anda mencapai target dana yang sudah ditentukan. Contohnya, bila tujuan keuangan Anda adalah menyiapkan dana menikah 3 tahun lagi sebesar Rp100 juta, maka pilihan investasi yang tepat adalah instrumen dengan tingkat risiko rendah-menengah seperti reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap.


3. Jalankan investasi secara disiplin

Dalam berinvestasi, Anda perlu memiliki strategi yang tepat. Strategi membantu Anda mengoptimalkan modal yang Anda miliki agar bisa mencapai target investasi sesuai tujuan keuangan. Misalnya, untuk investasi reksa dana saham, Anda memilih strategi dollar cost averaging (DCA) atau investasi berkala setiap bulan karena Anda tidak memiliki waktu khusus untuk memantau pergerakan pasar saham harian. Ada juga strategi value investing dalam investasi saham, dan strategi-strategi lain yang bisa dipilih sesuai kenyamanan dan tujuan keuangan.

Jangan lupa untuk melakukan evaluasi kinerja investasi Anda secara berkala minimal setiap semester. Anda bisa mengecek kinerja dari laporan hasil investasi yang rutin dikirimkan oleh sekuritas atau manajer investasi terkait. []

(Mohamad Fahmi Apriyano)


Baca Juga

Investasi Reksa Dana Cocok Bagi Para Remaja Pemula

Peranan Manajer Investasi dalam Investasi Reksa Dana

5 Rekomendasi Aplikasi Investasi Reksadana

5 Tips Memulai Investasi di Reksa Dana



Berita terkait
Tiga Hobi yang Bisa Kamu Jadikan Investasi
Jika kamu menggeluti ini secara konsisten, koleksi ini akan menjadi incaran masyarakat dan akan menambah pemasukanmu.
Apakah Investasi Saham Itu Haram?
Berdasarkan data dari Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), saham itu halal. Untuk lebih jelasnya simak ulasan berikut.
Investasi Saham Mulai dengan Rp 5000-an, Layakkah Dibeli?
Dalam memulai berinvestasi saham, anda disarankan untuk mempelajari seluk-beluk berinvestasi sebelum memulainya. Yuk simak ulasan berikut ini.
0
Binary Option Apakah Aman? Simak Pengertian dan Cara Kerjanya
Belakangan ini dikalangan investor binary option adalah topik yang sedang menjadi perbincangan hangat, apalagi karena banyak iklan dan influencer.