Investasi Saham Mulai dengan Rp 5000-an, Layakkah Dibeli?

Dalam memulai berinvestasi saham, anda disarankan untuk mempelajari seluk-beluk berinvestasi sebelum memulainya. Yuk simak ulasan berikut ini.
Ilustrasi - Menghitung Potensi Keuntungan dari Investasi. (Foto: Tagar/Shutterstock)

Jakarta - Saat ini tranding berinvestasi saham sedang marak dilakukan oleh masyarakat, baik anak muda maupun orang tua, untuk membuka rekening saham di sekuritas tidak dipungut biaya alias gratis. Dalam memulai berinvestasi saham, anda disarankan untuk mempelajari seluk-beluk berinvestasi sebelum memulainya.

Satu lot saham sama dengan seratus lembar. Harga saham per lot pun bervariasi, mulai dari lima ribu rupiah hingga jutaan rupiah. Namun, bagi pemula, disarankan untuk tidak membeli saham yang harga perlotnya lima ribuan.

Berikut tiga alasan mengapa anda tidak dianjurkan untuk membeli saham lima ribuan:

Pertama, saham yang harga satu lotnya Rp 5000 atau perlembarnya 50 rupiah, hampir bisa dipastikan perusahaan tersebut jelek. Karena harga tersebut menunjukkan harga paling rendah yang bisa dicapai oleh suatu pasar di Pasar Reguler. Jadi, jika harganya Rp 50, maka harganya tidak bisa turun lagi.

Kedua, dengan membeli saham yang harga perlembarnya 50 rupiah, bisa saja kita mengalami kerugian 100 %. Hal itu terjadi karena kemungkinan hanya ada penjual saham tersebut, namun tidak ada pembelinya. Kemungkinan kedua, perusahaan tersebut dihapuskan dari pasar modal atau biasa disebut dengan delisting.

Ketiga, masih banyak saham yang lebih bagus. Terdapat lebih dari 700 perusahaan yang ada di pasar modal, 70 diantaranya merupakan saham dengan harga lima ribuan. Sehingga, terdapat lebih dari 600 pilihan saham lainnya.

Keempat, dalam berinvestasi, jika ingin memilih saham, salah satu tips yang bisa anda lakukan adalah dengan melihat 45 saham “terbaik” menurut bursa efek dalam Indeks LQ45. Berikut harga saham menurut Indeks LQ45:

  1. ANDRO
  2. AMRT
  3. ANTM
  4. ASII
  5. BBCA
  6. BBNI
  7. BBRI
  8. BBTN
  9. BFIN
  10. BMRI
  11. BRPT
  12. BUKA
  13. CPIN
  14. EMTK
  15. ERAA
  16. EXCL
  17. GGRM
  18. HMSP
  19. HR
  20. ICBP
  21. INCO
  22. INDF
  23. INKP
  24. INTP
  25. ITMG
  26. JPFA
  27. KLBF
  28. MDKA
  29. MEDC
  30. MIKA
  31. MNCN
  32. PGAS
  33. PTBA
  34. PTPP
  35. SMGR
  36. TBIG
  37. TIMS
  38. TK
  39. TL
  40. TOWR
  41. TPIA
  42. UNTR
  43. UNVR
  44. WIKA
  45. WSKT

Dari 45 perusahaan tersebut, terdapat saham yang harganya kurang dari Rp 100.000, yaitu.

  1. PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) Rp 97.000
  2. PT. Barito Pacific Tbk (BRPT) Rp 93.000
  3. PT. Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) Rp 87.500
  4. PT. AKR Corporindo Tbk (AKRA) Rp 750.000
  5. Erajaya Swasembada (ERAA) Rp 55.000 
  6. PT. Medco Energi International Tbk (MEDC) Rp 56.500
  7. PT. Pakuwon Jati Tbk (PWON) Rp 44.600
  8. PT. Bukalapak.cok Tbk (BUKA) Rp 37.600

(Ni Nyoman Mastika Mega Puspita)


Berita terkait
Cara Investasi Reksa Dana untuk Karyawan Kantoran
Keterbatasan penghasilan dan pengetahuan tentang investasi membuat orang-orang yang berstatus karyawan kantoran bingung untuk berinvestasi.
Cara Memulai Investasi Untuk yang Baru Jadi Ibu Rumah Tangga
Jika hanya mengandalkan tabungan saja, seluruh tujuan keuangan Anda belum tentu tercukupi.
Bagi Pemula, Begini Cara Investasi dengan Modal Kecil
Investasi merupakan kegiatan yang bijak untuk dilakukan. Namun, terkadang masih banyak yang enggan memulainya karena keterbatasan dana.